Mohon tunggu...
Khairatun Hisan
Khairatun Hisan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencapaian tahun ini yaitu bisa mandiri

Saya gampang berteman dengan orang baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori emosional intelligence menurut dari Daniel goleman

20 Januari 2025   05:31 Diperbarui: 20 Januari 2025   05:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori **Emotional Intelligence** (EI) yang dikemukakan oleh Daniel Goleman berfokus pada pentingnya kecerdasan emosional dalam kehidupan individu, baik di dalam konteks pribadi maupun profesional. Goleman memperkenalkan konsep kecerdasan emosional melalui bukunya yang terkenal, *Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ* (1995). Menurut Goleman, kecerdasan emosional lebih berpengaruh terhadap kesuksesan hidup daripada kecerdasan intelektual (IQ), karena kemampuan untuk mengelola emosi, berinteraksi dengan orang lain, dan beradaptasi dalam situasi yang penuh tekanan sangat memengaruhi kinerja dan hubungan interpersonal.

### **Definisi Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence)**

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, mengelola, dan menggunakan emosi dengan cara yang positif untuk meredakan stres, berkomunikasi dengan efektif, berempati dengan orang lain, mengatasi tantangan, dan menyelesaikan konflik. Goleman menekankan bahwa EI berperan penting dalam banyak aspek kehidupan, termasuk hubungan pribadi, kesuksesan karier, kesehatan mental, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Goleman membagi kecerdasan emosional ke dalam lima komponen utama yang saling terkait:

### **1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)**

**Kesadaran diri** adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri secara akurat. Ini meliputi pemahaman tentang bagaimana perasaan kita memengaruhi pikiran dan perilaku, serta kemampuan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan diri secara realistis. Komponen ini juga mencakup **kepercayaan diri**---yakni keyakinan diri yang sehat dan kemampuan untuk mengakui perasaan serta reaksi diri dalam berbagai situasi.

**Aspek utama kesadaran diri:**
- **Mengidentifikasi emosi**: Menyadari perasaan kita dalam setiap saat.
- **Pahami dampak emosi terhadap perilaku dan keputusan**: Menyadari bagaimana emosi memengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana kita bertindak dalam situasi tertentu.
- **Kepercayaan diri**: Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan tidak terlalu dipengaruhi oleh penilaian eksternal.

### **2. Pengelolaan Diri (Self-Regulation)**

**Pengelolaan diri** adalah kemampuan untuk mengontrol atau menyesuaikan emosi, impuls, dan perilaku dalam situasi yang berbeda. Ini termasuk kemampuan untuk tetap tenang dan berpikir rasional dalam menghadapi tekanan, stres, atau konflik. Orang yang memiliki kemampuan pengelolaan diri yang baik cenderung tidak cepat marah atau bertindak impulsif.

**Aspek utama pengelolaan diri:**
- **Pengendalian impuls**: Kemampuan untuk menahan dorongan impulsif atau reaksi emosional yang berlebihan.
- **Pengelolaan stres**: Kemampuan untuk tetap tenang dan rasional saat menghadapi situasi yang penuh tekanan.
- **Kendali diri terhadap emosi negatif**: Kemampuan untuk mengurangi intensitas perasaan negatif, seperti frustrasi, cemas, atau marah.
- **Beradaptasi dengan perubahan**: Kemampuan untuk tetap fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan yang tak terduga.

### **3. Motivasi Diri (Motivation)**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun