Korean Wave adalah istilah yang digunakan untuk penyebaran kebudayaan Korea secara global atau dikenal juga dengan Hallyu. Remaja hingga usia menengah lainnya. Korean Wave umumnya banyak diminati oleh kaum millennial dan Gen Z. Akan tetapi, dampak dari Korean Wave yang sangat besar ini menyebabkan banyak masyarakat Indonesia 'demam Korea' tanpa pandang umur. Korean Wave disajikan dengan bermacam-macam jenis diantaranya, K-pop, K-style, K-beauty, K-food, dll. Yang mana banyak masyarakat Indonesia menerapkan nya di kehidupan sehari harinya.Â
Diantara Korean Wave yang diminati tren kecantikan lah yang sangat diminati oleh para remaja sekarang. Atau bisa juga disebut K-beauty, adanya K-pop dan K-drama juga sangat mempengaruhi adanya tren kecantikan ini. Banyak aktor/aktris yang berpenampilan menarik seperti, kulit halus dan cerah. Hal ini menarik banyak khalayak remaja untuk turut mencontoh kebiasaan merawat wajah nya seperti orang Korea. Brand - brand besar pun mulai pun mulai menawarkan  berbagai jenis pilihan produk mereka kepada konsumen,Â
Peristiwa ini juga dialami juga oleh pelajar SMA di daerah Bekasi, yang terdampak oleh Korean Wave ini. Juliette (15) ia mengakui sudah 'demam Korea' sejak kelas 6, "aku sendiri udah suka korea-korea dari kelas 6 SD."  Juliette juga mengungkapkan ia mengikuti gaya berpakaian dan berdandan mereka. "aku juga jadi suka ngikutin fashion K-drama atau K-pop." Dengan ini juga Juliette mengungkapan ia jadi tertarik untuk membeli produk-produk Korea. "Iya pernah, waktu jaman-jaman K-drama Tr*e Be*ty aku pengen banget beli make-up Korea yang ada di drama nya." Juliette juga merasakan brand lokal Indonesia mulai me imitasi brand Korea dengan cara menambahkan bahan-bahan tertentu yang hanya bisa ditemukan di skin care Korea, menggunakan claim-claim tertentu dan menggunakan/berkolaborasi dengan salah satu artis Korea ternama. "Iya, sekarang banyak brand lokal yang mengikuti gaya korea  atau gunain artis korea buat narik atensi para pembeli."
Sebagaimana di Ilmu Sosiologi yang di kelompokan menjadi 2 yaitu, Manifes sesuatu yang disadari atau tujuan dari adanya sebuah fenomena sosial. Berbeda dengan Laten yang berarti tidak disadari atau tidak menjadi tujuan dari sebuah fenomena sosial. Korean Wave merupakan salah satu contoh yang bisa kita ambil dalam Ilmu Sosiologi Laten, dimana Korean Wave merupakan suatu ketidaksengajaan yang masuk ke suatu area dan menjadi besar tanpa disadari karena area itu sendiri. Yang berarti Korean Wave menjadi besar dikarenakan kita sendiri kita turut me-Hype budaya maupun kultur tersebut, dengan cara menggunakan marketing dengan cara Korea, menggunakan artis Korea sebagai representatif nya, menjual produk dengan embel-embel style Korea, membeli makanan dan minuman impor Korea, bahkan ikut belajar bahasa mereka.Â
Dengan adanya  fenomena Korean Wave ini kita bisa menarik konklusi, banyak individu yang tidak menyadari dan mengabaikan masuk nya budaya asing ke suatu wilayah. Dan ikut "mengadopsi" budaya tersebut, dengan mengikuti tingkah laku maupun gaya mereka. Dengan artikel yang saya  paparkan saya harap banyak dari kita sadar dampak dengan adanya Korean Wave ini, dan turut melestarikan budaya kita yang kita punyai mulai dari bahasa, makanan, adat, pakaian daerah, dll. Demikian artikel saya tentang Korean Wave yang saya rasakan. Terima kasih telah membaca.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H