Mohon tunggu...
khafizah ameliaputri
khafizah ameliaputri Mohon Tunggu... Bidan - IR

the way i'am

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Wahyu dan Kenabian

31 Oktober 2019   14:18 Diperbarui: 31 Oktober 2019   14:20 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Wahyu

wahyu yang dari bahasa arab memiliki makna suara, cepat, tersembunyi. namun kata wahyu sendiri dalam Al-Quran memiliki ragam variasi, 1; ilham bawaan dasar manusia, 2; ilham berupa insting pada binatang, 3; isyarat yang cepat berupa rumus atau kode, 4; tipu daya dan bisikan setan kepada manusia, 5; perintah Allah kepada malaikatnya.
dalam garis besar sendiri wahyu adalah informasi ynag diberikan kepada Rasulullah SAW dari Allah SWT melalui beragam cara. macam-macam wahyu 1, wahyu dalil atau wahyu mastur; 2,wahyu tertulis di lauhul mahfudz; 3, wahyu sirah nabawiyah; 4, wahyu Allah SWT secara makna namun lafadz nya dari Rasulullah. fungsi wahyu; 1, memberikan penjelasan mengenai
alam gaib; 2, membantu manusia untuk mengetahui dan mepercayai kehidupan di akhirat serta menolong akal dalam mengatur masyarakat atas dasar prinsip-prinsip umum yang dibawanya. cara menyampaikan wahyu; 1, melalui perantara ( Malaikat Jibril ) 2, tanpa perantara ( dari balik tabir ). wahyu hanya untuk nabi dan rasul, Kasf untuk manusia yang mencapai
tingkatan ma'rifah billah sedangkan ilham adalah lintasan pikiran untuk manusia yang terbatas pada kurun waktu.

Kenabian
nabi merupakan sosok yang di perintahkan oleh Allah untuk membawa berita untuk dirinya sendiri, berbeda dengan Rasul yang membawa dan menyampaikan berita tidak hanya untuk dirinya tapi juga untuk umatnya. diutusnya nabi dan rasul sebagai bukti akan kasih sayang Allah kepada seluruh manusia di muka bumi ini, sehingga bisa mengikuti jalan yang lurus dan benar
yang membimbing manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat. syarat nabi; 1, mempunyai sifat dan pribadi yang menunjang akan kenabian dirinya; 2, dapat memunculkan mukjizat; 3, setelah dapat memunculkan mukjizat tersebut akan diakui sebagai nabi. kelompok yang menentang keberadaan nabi; 1, atheis; 2, golongan Brahmana (pendeta yang meyakini bahwa nabi hanyalah
nabi Adam AS); 2, filosofis ( mereka yang yakin bahwa akal manusia dianggap cukup untuk mendapatkan suatu kebenaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun