Mohon tunggu...
Annissa Khoirunnikmah
Annissa Khoirunnikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal

𝑳𝒆𝒂𝒓𝒏, 𝒓𝒊𝒔𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒔𝒉𝒊𝒏𝒆.˚ ༘♡ ⋆。˚

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kesehatan Mental di Indonesia: Membangun Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

19 Januari 2024   09:00 Diperbarui: 19 Januari 2024   09:22 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
Isu kesehatan mental di Indonesia menjadi sorotan utama dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih adil dan beradab. Meskipun terdapat peningkatan kesadaran, tantangan besar masih harus diatasi. Artikel ini menggali data pendukung dan membahas langkah-langkah konkret untuk memahami dan menangani isu kesehatan mental di Indonesia.

Prevalensi Masalah Kesehatan Mental di Indonesia
Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, lebih dari 19 juta orang dewasa di Indonesia mengalami gangguan mental pada tahun 2022. Prevalensi ini memperlihatkan bahwa masalah kesehatan mental bukanlah isu minor, melainkan menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan.

Stigma dan Diskriminasi
Survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan bahwa stigma terhadap gangguan mental masih tinggi di masyarakat Indonesia. Lebih dari 40% responden menyatakan bahwa mereka tidak bersedia berbicara atau memberikan dukungan kepada individu dengan masalah kesehatan mental.

Akses Terhadap Layanan Kesehatan Mental
Data dari Laporan Kesehatan Jiwa Dunia menunjukkan bahwa akses terhadap layanan kesehatan mental di Indonesia masih terbatas. Hanya sekitar 10% orang yang membutuhkan bantuan yang mendapatkan perawatan yang memadai. Hal ini menandakan perlunya peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan mental.

Dampak Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Survei oleh Kementerian Ketenagakerjaan menemukan bahwa beban kerja yang tinggi dan kurangnya dukungan di tempat kerja dapat meningkatkan risiko gangguan mental. Hal ini mencerminkan pentingnya perusahaan mendukung kesehatan mental karyawan melalui kebijakan yang berfokus pada keseimbangan kerja dan kehidupan.

Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Pemerintah dan LSM perlu meningkatkan kampanye edukasi untuk mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental di masyarakat Indonesia. Ini dapat dilakukan melalui program sekolah, media massa, dan kampanye online.

Penyediaan Layanan Kesehatan Mental yang Terjangkau
Pemerintah harus berinvestasi dalam penyediaan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan mudah diakses. Peningkatan jumlah fasilitas dan profesional kesehatan mental serta subsidi untuk layanan ini dapat membantu meningkatkan aksesibilitas.

Kebijakan Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Perusahaan dan pemerintah perlu bekerja sama untuk merancang kebijakan yang mendukung kesehatan mental di tempat kerja. Ini termasuk program kesehatan mental, pelatihan manajemen stres, dan lingkungan kerja yang mendukung.

Kesimpulan:
Dengan memahami data dan mengambil langkah-langkah konkret, Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan beradab dengan menangani isu kesehatan mental. Pemahaman dan tindakan bersama akan membantu menciptakan lingkungan di mana setiap individu dapat merasa didukung dan dihargai, menjadikan kemanusiaan yang sejati di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun