Mohon tunggu...
Khafid Bustomi
Khafid Bustomi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hahaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Aktif Mahasiswa UNNES GIAT 3 dan Masyarakat Desa Plumbungan Mempercepat Penurunan Stunting

30 November 2022   13:00 Diperbarui: 18 Desember 2022   10:55 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Plumbungan, Kramat, Tegal  membantu pembuatan makanan tambahan berbasis makanan lokal sebagai upaya pengentasan stunting

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stunting merupakan gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, terkena infeksi yang berulang, atau terkena stimulasi psikososial yang tidak memadai, anak yang terkena stunting biasanya memiliki tinggi badan menurut usianya lebih dari dua standar deviasi, di bawah ketetapan Standar Pertumbuhan Anak WHO.

Stunting pada anak disebabkan oleh dua factor, yaitu factor lingkungan dan factor genetic. Factor lingkungan merupakan aspek penting yang masih dapat diintervensi sehingga jika anak memiliki perawakan pendek maka stunting dapat segera diatasi. Factor lingkungan yang dapat menyebabkan perawakan pendek antara lain karena status gizi ibu ketika hamil, pola pemberian makan pada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak.

Desa Plumbungan merupakan salah satu desa di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Tegal menjadi salah satu kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Desa Plumbungan sendiri memiliki angka stunting yang cukup tinggi yaitu sebesar 7,1% dibandingkan dengan desa lainnya.

Percepatan penurunan stunting pada Balita merupakan salah satu program prioritas pemerintah dan tertuang dalam RPJMN tahun 2020 – 2024. Target nasional pada tahun 2024 prevalensi stunting turun hingga 14%. Penanggulangan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintahan saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama, seluruh lapisan masyarakat dan harus dikerjakan dalam multisector.

Mahasiswa UNNES Giat 3 yang berada dibawah naungan pusat pengembangan LPPM UNNES diterjunkan di Desa Plumbungan untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan penurunan stunting sebagai salah satu perwujudan pilar kesehatan UNNES Giat 3. Hal tersebut sejalan dengan tujuan UNNES Giat 3 yaitu Membangun Indonesia dari Desa.

Pemerintah Desa Plumbungan melalui Kader Posyandu dan mahasiswa UNNES Giat 3 telah melaksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang di mulai pada bulan Oktober 2022 sampai dengan bulan Januari Tahun 2023. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan suatu program pemerintah yang bertujuan untuk mencegah stunting dan memastikan kesehatan bayi serta balita sehingga tumbuh kembang anak sesuai umurnya.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dibagikan terdiri dari 10 menu yang berbeda setiap hari dan setelah 10 hari selesai, maka menu yang dibuat akan berulang ke menu 1, jadi menu pada hari ke sebelas akan sama dengan menu di hari pertama. Adapun menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tersebut antara lain prochez, dimsum ceria, krote berseri, pudding fantasi, sempol beger, macaroni skotel, negi hepi, borisang, bomboloning, dan sate sayur opor kombinasi sate buah.

Pemberian Makanan Tambahan di Desa Plumbungan tak hanya diberikan kepada balita saja, tetapi Ibu Hamil yang masuk dalam kategori Kekurangan Energi Kronis (KEK) juga mendapatkan makanan tersebut. Tujuan pemberian makanan tambahan kepada Ibu hamil yaitu menjamin kesehatan Ibu dan tumbuh kembang janin yang sedang dikandungnya. Total penerima PMT di Desa Plumbungan yaitu sebanyak 20 orang sudah termasuk balita dan ibu hamil.

Pembagian Makanan Tambahan dilakukan oleh Kader Posyandu dan mahasiswa UNNES Giat 3 yang diantar secara langsung ke rumah balita dan Ibu hamil Penerima PMT. Bersamaan dengan pembagian makanan tersebut dilakukan juga penimbangan berat badan, tinggi badan, dan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) setiap satu minggu sekali. Dengan adanya program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) diharapkan dapat memperbaiki gizi balita, menjamin gizi ibu hamil yang termasuk dalam kategori KEK sehingga nantinya dapat menggurangi penurunan angka stunting khususnya di Desa Plumbungan, Kecamatam Kramat, Kabupaten Tegal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun