Gadget OFF, Kreativitas ON: Membangun Generasi Cerdas dan Kreatif di Wonopringgo sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
Desa Wonopringgo sebagai salah satu Desa Ramah Perempuan dan Peduli anak di wilayah Kabupaten Pekalongan menjadi saksi kegiatan inspiratif bertajuk "Gadget OFF, Kreativitas ON" yang digelar pada 12 November 2024. Acara ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN 60 kelompok 43 UIN Gusdur Pekalongan, dengan pemateri utama Ibu Khaerunnisa Tri D, M.Pd., dosen Pemberdayaan Masyarakat sekaligus pendamping lapangan. Bertempat di PAUD Harapan Kita, kegiatan ini berhasil menarik perhatian 40 peserta yang terdiri dari wali murid dan guru pendamping.Â
Kegiatan Edukatif untuk Mengurangi Ketergantungan Gadget
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 12.00 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para orang tua tentang pentingnya membatasi penggunaan gadget pada anak usia dini. Dalam pemaparannya, Ibu Khaerunnisa menyampaikan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat menghambat perkembangan motorik, sosial, dan kreativitas anak. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara orang tua dan guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak tanpa ketergantungan pada teknologi. Â
Pemateri juga memberikan tips praktis untuk memanfaatkan waktu berkualitas bersama anak. Beberapa contoh kegiatan kreatif seperti bermain peran, melukis, bercerita, hingga eksplorasi alam diperkenalkan sebagai alternatif menggantikan waktu yang biasanya dihabiskan di depan layar.
Partisipasi Aktif Peserta
Sesi diskusi menjadi momen yang sangat dinanti oleh peserta. Wali murid dan guru aktif mengajukan pertanyaan seputar kendala yang mereka alami di rumah maupun di kelas. Salah satu peserta, Ibu Siti, seorang wali murid, mengungkapkan, "Kadang sulit mengajak anak lepas dari gadget, tapi setelah acara ini saya jadi paham cara yang lebih efektif dan menyenangkan untuk menggantikannya dengan kegiatan lain."
Guru pendamping pun menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurut Bu Endang, salah satu guru di PAUD Harapan Kita, "Materi yang disampaikan sangat relevan dengan masalah yang sering kami hadapi di sekolah. Kami juga mendapat ide baru untuk menyusun kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif dan menarik."
Pengaruh Positif Kegiatan
Selain materi yang diberikan, kegiatan ini juga dilengkapi dengan praktik langsung. Peserta diajak membuat mainan edukatif sederhana dari bahan bekas, seperti puzzle dari kardus atau boneka tangan dari kain flanel. Aktivitas ini tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga memberikan inspirasi kepada para orang tua untuk membuat permainan edukatif bersama anak di rumah. Â
Di akhir sesi, Ibu Khaerunnisa menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara teknologi dan kreativitas dalam pengasuhan anak. "Mendidik anak tidak cukup hanya dengan memberi mereka akses ke teknologi canggih. Mereka juga perlu diajarkan untuk berpikir kreatif, berinteraksi sosial, dan menghargai proses belajar dari pengalaman langsung," ungkap beliau. Â