Bonosari, 4 Agustus 2024-- Dalam upaya mengatasi kenakalan remaja dan pernikahan dini yang semakin marak di kalangan remaja terutama di kabupaten Kebumen, mahasiswa KKN kelompok 11 dari UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto mengadakan kegiatan sosialisasi tentang "Bahaya Kenakalan Remaja dan Pernikahan Dini" di Desa Bonosari, Kecamatan sempor, Kabupaten Kebumen, yang berlangsung pada hari Minggu (4 Agustus 2024).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh anggota IPNU, IPPNU, dan posyandu remaja di desa tersebut. Kegiatan ini diadakan di aula Balai desa Bonosari, Mahasiswa KKN kelompok 11 mengadakan sosialisasi dengan memberikan pengertian, faktor penyebabnya, serta dampak, dan cara pencegahannya agar remaja bisa sadar akan betapa bahayanya dan dampak buruk dari kenakalan remaja dan pernikahan dini. Acara ini dipimpin langsung oleh mahasiswa UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto dan Aenal Bagas Pamulang serta Lulu Meiliana Azizah selaku pemateri dalam kegiatan ini.
Aenal Bagas menjelaskan "Kenakalan remaja, terbagi menjadi beberapa jenis seperti bulliying membolos sekolah, tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan pergaulan bebas, sering kali muncul dikarnakan ada beberapa factor yang mempengaruhinya seperti kurangnya pengawasan orang tua, factor lingkungan, tekanan teman sebaya, serta kurangnya pendidikan dan kesadaran akan bahaya perilaku tersebut.Â
Dampak dari kenakalan remaja sangat merugikan untuk diri sendiri maupun orang lain seperti kerugian fisik dan psikologis, penurunan prestasi akademik, hingga keterlibatan dalam aktivitas kriminal yang dapat merusak masa depan mereka.
Di sisi lain, Lulu Meiliana mengatakan " pernikahan dini juga menjadi isu yang memprihatinkan bagi remaja. Data menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki angka pernikahan dini yang tinggi, terutama di daerah pedesaan. Pernikahan dini sering kali terjadi akibat tekanan sosial, pergaulan bebas, ekonomi, dan budaya yang mengharuskan anak menikah pada usia muda.Â
Akibatnya, banyak remaja yang harus putus sekolah dan kehilangan kesempatan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi mereka. Selain itu, pernikahan dini juga berisiko tinggi terhadap kesehatan ibu dan anak, serta meningkatkan kemungkinan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Mahasiswa KKN kelompok 11 juga menyertakan sesi interaktif, di mana pemuda diberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan pendapat. Salah satu peserta mengatakan "Kegiatan ini sangat baik karena membantu memberikan informasi mengenai bahaya kenakalan remaja dan pentingnya kesiapan pernikahan kepada para remaja." ucap Pavito selaku ketua IPNU.
Kepala Desa Bonosari Bapak Sugeng Suyanto dan ibu bidan Bonosari ibu Fitri, menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dan meningkatkan kesadaran remaja akan bahaya atau dampak dari kenakalan remaja dan pernikahan dini. dengan demikian remaja sadar betapa pentingnya pendidikan dan perencanaan masa depan, serta dapat berkontribusi dalam mengurangi angka pernikahan dini di desa Bonosari.
By KKN 54 Kelompok 11 Desa Bonosari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H