Digitalisasi telah menjadi katalisator perubahan di berbagai sektor utama Revolusi Industri 4.0, termasuk di dunia pendidikan tinggi, khususnya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Fenomena ini tidak hanya melibatkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, tetapi juga berdampak lebih luas pada metodologi, pola pikir, dan ekosistem penelitian di dunia Islam. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam harus menggunakan teknologi digital dengan cara yang tepat untuk tetap relevan dengan ilmu pengetahuan islam dan menghadapi tantangan zaman.
      Digitalisasi menawarkan peluang yang sangat besar bagi perguruan tinggi. Namun di sisi lain, tantangan yang tidak kalah signifikan juga muncul. Di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, salah satu tantangan utama adalah ketidakmerataan infrastruktur teknologi. Tidak semua perguruan tinggi memiliki akses yang sama terhadap teknologi informasi yang memadai, baik dari segi perangkat keras, perangkat lunak, maupun jaringan internet. Hal ini menjadi penghalang utama dalam pelaksanaan program digitalisasi yang komprehensif dan merata.
      Selain itu, terdapat tantangan dalam hal kesiapan sumber daya manusia. Beberapa dosen dan tenaga pendidik yang masih belum sepenuhnya terbiasa dengan penggunaan teknologi digital dalam pengajaran dan penelitian. Padahal kecendekiawanan di era digital tidak hanya menuntut pemahaman mendalam tentang ilmu pengetahuan dan agama, tetapi juga kemampuan untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, diskusi akademik, dan publikasi ilmiah. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam juga dihadapkan pada fenomena derasnya arus informasi yang tidak terverifikasi dan berpotensi membingungkan mahasiswa dalam membedakan antara informasi yang valid dan hoaks, khususnya terkait dengan ajaran agama islam.
      Untuk menghadapi tantangan tersebut, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam harus membuat strategi yang tepat untuk menerapkan digitalisasi. Peningkatan literasi digital bagi seluruh civitas akademika, termasuk dosen, mahasiswa, dan tenaga administrasi merupakan salah satu strategi yang penting. Literasi digital bukan hanya kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga kemampuan untuk berpikir kritis tentang berbagai informasi yang beredar di internet. Dalam konteks Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, literasi digital juga harus mencakup pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi dapat membantu pengembangan ilmu pengetahuan islam yang asli dan relevan.
      Strategi lainnya adalah membangun infrastruktur digital yang merata dan inklusif. Pemerintah, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan semua yang terkait perlu memastikan bahwa semua perguruan tinggi, termasuk yang berada di daerah terpencil, memiliki akses terhadap perangkat teknologi yang memadai. Semua ini meliputi penyediaan perangkat keras seperti komputer, tablet, dan handphone, jaringan internet yang cepat dan stabil, serta platform digital yang terintegrasi. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam juga perlu memperluas jangkauan perpustakaan digital yang memungkinkan akses mudah terhadap literatur keislaman klasik maupun kontemporer.
      Selain infrastruktur, konten Pendidikan harus fleksibel dan inovatif. Kurikulum berbasis teknologi harus dibuat untuk memenuhi tuntutan zaman, tetapi tetap mempertahankan inti ilmu pengetahuan agama islam. Metode Pendidikan yang lebih interaktif dan kolaboratif dapat mencakup penggunaan e-learning, video, konferensi, dan platform pembelajaran daring. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam juga dapat memanfaatkan teknologi untuk membuat forum diskusi online di mana dosen dan mahasiswa dapat berdikusi tentang masalah modern yang berkaitan dengan ajaran agama islam.
      Digitalisasi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam tidak hanya memengaruhi aspek teknis pembelajaran saja, tetapi  juga memengaruhi pertumbuhan pendidikan agama islam. Salah satu konsekuensinya adalah terbukanya akses yang lebih luas terhadap sumber-sumber ilmu pengetahuan, baik yang berasal dari tradisi agama islam maupun dari ilmu pengetahuan modern. Dengan bantuan dari teknologi digital, dosen dan mahasiswa dapat mengakses literatur islam  dari berbagai belahan dunia, termasuk manuskrip kuno yang telah didigitalkan.
      Selain itu, digitalisasi juga mendorong munculnya model-model baru dalam penyebaran dan diskusi  ilmu pengetahuan. Seminar, simposium, dan konferensi akademik tidak lagi terbatas pada ruang-ruang fisik, melainkan dapat dilaksanakan secara daring dengan partisipasi dari akademisi lintas negara. Ini membuka peluang kolaborasi lebih luas lagi antara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia dengan institusi keagamaan islam di negara-negara lain sehingga dapat memperkaya khazanah dan ilmu pengetahuan kecendekiawanan islam.
      Namun, perlu diingat bahwa digitalisasi juga menghadirkan masalah epistemologis dan filosofis. Dalam pendidikan Islam, proses belajar-mengajar memiliki aspek spiritual yang melibatkan hubungan langsung antara dosen dan mahasiswa. Hubungan ini mungkin terganggu oleh penggunaan teknologi yang berjarak di era modern. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam harus menemukan cara untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi digital dengan mempertahankan pentingnya hubungan pribadi dalam proses transfer ilmu pengetahuan.
      Digitalisasi kecendekiawanan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam bukan hanya sebuah keniscayaan, tetapi juga sebuah peluang besar untuk membawa ajaran agama Islam dan ilmu pengetahuan ke level yang lebih tinggi. Namun, agar digitalisasi ini berhasil, diperlukan strategi yang matang dan implementasi yang holistik, mencakup pembangunan infrastruktur, peningkatan literasi digital, serta pengembangan konten pendidikan yang relevan. Dengan demikian, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dapat memainkan peran strategis dalam menjaga relevansi Islam di era modern sekaligus memperkuat peranannya dalam membentuk generasi cendekiawan Muslim yang tangguh, kritis, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H