Dia mengenali cara meletakkan aku mengalami pengkhususan standart.
Pengucapan yang paling menonjol menyangkut pencapaian manusia.
Aku duduk seperti patung dalam hubungannya dengan penciptanya sehingga yang menarik hanyalah daya tariknya menarik aku mencari simpati dari setiap bentang sajadah ku gelar manis dari panas berpungut di bumi di raib nasib.
Tuntutan awal tak pernah mengalami kejutan yang benar,,, titik berat pergulatan aku memahami dogma.
Ku tangkap gambar pemencar-pemencar yang jauh,,, pemutar-balikan bentuk dan isi hitam-putih karena setiap polesan pada hakekatnya hanyalah barang tempelan di ulas oleh tangan tuhan untuk mengaris-bawahi kuasa yang dia tunjukkan.
Referensi yang sah dalam masyarakat ku dan menguatkan titik balik agar aku tak serupa dungu maka aku kembali berkisar di panggilan mu,.... memuliakan mu tuhan persembahan ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H