Mohon tunggu...
Khadin Bangsawan
Khadin Bangsawan Mohon Tunggu... Guru - Nil Satis Nisi Optimum

Tidak ada yang lebih baik kecuali menjadi yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Aktif K3S Bandar Lampung di SDB Bandar Lampung pada Medio Agustus 2024

6 September 2024   15:24 Diperbarui: 6 September 2024   15:53 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah hak asasi manusia yang sangat penting. Bagi semua individu, termasuk anak-anak dengan disabilitas, pendidikan memberikan berbagai manfaat yang signifikan, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Kita memahami bahwa manfaat khusus pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), diantaranya:

  • Peningkatan kualitas hidup: Pendidikan membantu anak-anak dengan disabilitas untuk mencapai potensi maksimal mereka dan hidup lebih mandiri;
  • Perkembangan sosial: Melalui interaksi dengan teman sebaya, anak-anak dengan disabilitas dapat mengembangkan keterampilan sosial dan belajar menerima perbedaan;
  • Peningkatan harga diri: Keberhasilan dalam belajar dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri anak-anak dengan disabilitas; dan
  • Persiapan untuk masa depan: Pendidikan mempersiapkan anak-anak dengan disabilitas untuk menghadapi tantangan di masa depan dan mencapai tujuan hidup mereka.

Sejalan dengan manfaat tersebut, Walikota Bandar Lampung menggagas sekolah yang diperuntukkan bagi ABK yang dinamai Sekolah Disabilitas Bunda atau SDB. Keberadaan SDB Bandar Lampung menjadi angin segar bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan. SDB yang diinisiasi Wali Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana dan diresmikan pada 8 Januari 2024 lalu menjadi gagasan besar di bidang pendidikan dalam memperluas layanan pendidikan. SDB sendiri mulai beroperasi pada pertengahan Agustus 2024 dan kini memiliki 93 siswa. Adanya sekolah ini menjadi harapan besar bagi masyarakat Bandar Lampung khususnya anak-anak spesial untuk memperoleh pendidikan khusus. 

Dalam menjalankan kegiatan pembelajaran di SDB, K3S Bandar Lampung berperan aktif dan turut serta di dalamnya. K3S bandar Lampung yang diketuai Ibu Kusrina, S.Pd., M.Pd. sangat paham bahwa mendidik ABK membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan pendekatan yang tepat. Oleh karenanya dengan niat tulus dan ikhlas, para K3S memberikan pembelajaran yang tepat guna bagi ABK yang ada di SDB. Tahap awal dalam pembelajaran bagi ABK sangat krusial dalam membangun fondasi yang kuat untuk perkembangan mereka. Tahap ini melibatkan identifikasi kebutuhan, penyesuaian lingkungan belajar, dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat sasaran. 

Dok. SDB Balam
Dok. SDB Balam

Beberapa contoh kegiatan pembelajaran awal di SDB Bandar Lampung, antara lain:

  • Pengembangan keterampilan motorik: Aktivitas seperti bermain dengan mainan, menggambar, atau melakukan kegiatan fisik;
  • Pengembangan bahasa: Menyanyikan lagu, membaca buku cerita, dan melakukan percakapan sederhana;
  • Pengembangan kognitif: Menyusun puzzle, bermain dengan blok, atau melakukan kegiatan yang melibatkan pengenalan bentuk dan warna; dan
  • Pengembangan sosial: Bermain bersama teman sebaya, berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, dan belajar berbagi.

Di sela-sela aktivitas dalam memberikan pembelajaran bagi ABK, Bapak Gunawan Wibisono, S.Pd., M.M yang juga Ketua K3s Kec. Teluk Betung Timur menyampaikan dan juga menjadi bahan pengingat bahwa, setiap anak adalah unik, artinya pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap anak. Selain itu dibutuhkannya kesabaran dan konsistensi untuk melihat hasil yang signifikan bagi ABK tersebut, serta adanya kolaborasi antara orang tua, guru, dan profesional lainnya untuk keberhasilan pembelajaran anak.

Dok. SDB Balam
Dok. SDB Balam

Selaras yang disampaikan mengenai tahap awal pembelajaran di atas, Heri Risdiyanto, yang juga Ketua K3S Teluk Betung Barat, turut mengutarakan tujuan pendidikan bagi ABK beberapa diantaranya dilihat dari aspek inklusi sosial dan kemandirian. Adapun tujuan dari aspek inklusi sosial, yaitu: membantu anak-anak dengan disabilitas berinteraksi dan berpartisipasi dalam lingkungan sosial yang beragam, mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap anak-anak dengan disabilitas, dan membangun hubungan positif dengan teman sebaya dan orang dewasa. Selanjutnya dari aspek kemadirian, antara lain: melatih anak-anak dengan disabilitas untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk hidup mandiri di masa depan.

Dengan mencapai tujuan-tujuan di atas, pendidikan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan anak-anak dengan disabilitas, memungkinkan mereka untuk hidup mandiri, bahagia, dan produktif.

Beberapa dokumentasi kegiatan pembelajaran di SDB Bandar Lampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun