Mohon tunggu...
Andikha Yusafad Hartawan
Andikha Yusafad Hartawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi banyak.....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman dan Projek P5 di SPENTU (SMPN 7 Malang)

20 Juni 2024   08:10 Diperbarui: 20 Juni 2024   08:36 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan P5 (Dok. pribadi)

Keikutsertaan penulis dalam kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini merupakan sesuatu hal yang baru karena penulis dapat belajar terkait praktik P5 secara langsung di SMPN 7 Malang. Selain itu, penulis juga dapat mempelajari terkait menjadi koordinator bersama tim fasilitator guru dalam kegiatan P5.

Penulis mendapatkan kesempatan untuk melihat bagaimana teori yang telah dipelajari diterapkan dalam konteks nyata di sekolah. Melalui interaksi langsung dengan siswa dan guru, penulis dapat memahami berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan P5 di SMPN 7 Malang. Pengalaman ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya kolaborasi dan komunikasi antara semua pihak yang terlibat.

Bersama tim fasilitator guru yang lain, penulis secara bergantian dengan guru untuk bertanggung jawab dalam kegiatan P5 sesuai dengan pembagian yang telah diberikan.

Dari keikutsertaan penulis dalam kegiatan P5, hal tersebut memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai-nilai Pancasila dan bagaimana mengintegrasikannya dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Melalui aktivitas P5, penulis melihat secara langsung bagaimana kesadaran sosial dan semangat kebangsaan dapat ditingkatkan di kalangan siswa.

Keikutsertaan dalam kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga menjadi pengalaman berharga yang akan sangat berguna bagi perkembangan pribadi dan profesional penulis di masa depan. 

Pelaksanaan Asistensi Mengajar di SMPN 7 Malang merupakan pengalaman mengajar yang paling berkesan bagi penulis.  Penulis sudah cukup terlatih membuat perangkat pembelajaran dan mengajar langsung dalam kelas. Penulis mulai memahami dan mengamati berbagai karakteristik peserta didik dalam kelas yang diajar. Dengan adanya Asistensi Mengajar ini benar-benar menyiapkan mahasiswa calon pendidik untuk terjun langsung ke lapangan. Guru pamong yang selalu setia mendampingi dan mengarahkan mahasiswa agar tau bagaimana menjadi pendidik yang baik dan benar. Guru pamong dan guru lainnya menjadi panutan bagi penulis selama pelaksanaan Asistensi Mengajar ini. Selama proses Asistensi Mengajar kemampuan penulis terus bertambah. Mulai dari mengenal karakteristik peserta didik untuk membuat perangkat pembelajaran yang sesuai untuk mereka. Namun disisi lain karena ini adalah pengalaman pertama penulis terjun langsung ke sekolah sehingga masih banyak kesalahan yang dibuat. Masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk kedepannya. Penulis juga belajar dari kesalahan agar meminimalisir terjadi di masa yang akan datang ketika penulis terjun menjadi pendidik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun