Mohon tunggu...
khadijah suparman
khadijah suparman Mohon Tunggu... Jurnalis - jhazz_27

hidup mulia atau mati syahid

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kiat-kiat Menguatkan Hafalan Al Quran

4 Februari 2020   15:14 Diperbarui: 4 Februari 2020   15:29 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kiat-kiat Menguatkan Hafalan

Seperti yang kita ketahui, pengulangan hafalan yang biasa di kenal dalam kosa kata bahasa arab yaitu murajaah, ternyata sangat berpengaruh dalam dunia dan akhirat kita. Kebanyakan dari penghafal Al-Qur'an tidak memperhatikan apa yang telah mereka hafalkan, saat di tanyakan tentang suatu ayat jawabannya sangat mengharukan, seperti hafalan baru yang baru saja di hafalkannya kemarin.

Ini gambaran yang membuat miris para penghafal Al-Qur'an, jika kita mendapatkan hal seperti ini, jangan kita katakan bahwa dia adalah penghafal Al-Qur'an, akan tetapi Hamilal Qur'an (pembawa Al-Qur'an). Karena, yang pantas di katakan penghafan Al-Qur'an dialah yang mutqin dalam hafalannya.

Dalam proses pengulangan hafalan tidak hanya sekedar pengulangan, akan tetapi dalam pengulangan hafalan sangat dibutuhkan stamina untuk tetap istiqamah. Sebenarnya, dalam memurajaah hafalan tidak dapat dipaksakan, melainkan tergantung kemauan dari diri sendiri, jika tidak dari diri sendiri sangat sulit untuk fokus terhadap hafalan.

Perlu kita ketahui, bahwa kunci utama menjadi seorang penghafal Al-Qur'an yaitu harus memiliki tekat yang kuat. Kekuatan hafalan tergantung dari kemauan yang ada pada diri kita, karena seorang penghafal Al-Qur'an sejati bukan seperti orang yang hanya sekedar menghafalnya tanpa ada kemauan, tetapi seorang penghafal yang sejati ketika dia menghafal lalu menjaganya.

Dengan begitu, perlu kita ketahui bahwa memurajaah hafalan memiliki cara yang tepat untuk mendapatkan hafalan yang baik dan lancar, dan cara itu memiliki beberapa metode. Metode pertama, yaitu menyusun target.

Seorang penghafal Al-Qur'an pasti memiliki target tersendirinya, baik itu 3 juz perhari ataupun 5 juz sesuai dengan daya tanggap yang dia miliki. Sementara itu, ada juga yang bahkan belum mampu untuk menyelesaikan 3 juz dalam perhari, walaupun sedikit seperti satu halaman perhari tidak menjadi masalah, akan tetapi tujuan utamanya yaitu tetap konsisten pada jalannya.

Metode kedua, yaitu durasi atau kecepatan dalam menghafal. Benar saja, setiap orang sangat memiliki perbedaan dalam durasi atau kecepatan pada penghafalan, biasanya ada yang dapat menyelesaikan hafalan satu juz dalam durasi 30 menit atau bahkan ada yang mencapai sampai 1,5 jam. Akan tetepi, dengan menghafal lambat dia dapat membedakan huruf yang satu dengan huruf yang lainnya dan itu membutuhkan konsentrasi yang ekstra.

Melangkah ke metode yang ketiga, yaitu mengulang hafalan tiap kali sholat dengan tartil dan makhorijil huruf yang baik dan benar. Allah berfirman dalam Al-Qur'an "warattilil Qur'ana tartilaa" (QS. Al-muzammil:4) Allah azza wajalla memiritahkan kita untuk membaca ataupun menghafal dengan tartil atau bisa dibilang dengan tajwid. Karena, dengan memerhatikan tajwid dan tempat keluarnya huruf membuat hafalan atau bacaan enak didengar oleh telinga para pendengar.

Penghafal Al-Qur'an biasanya sangat mementingkan akan banyak hafalan yang mereka miliki tanpa memikirkan tajwid ataupun makhorijil huruf, dan juga mereka sangat fokus terhadap hafalan baru dari pada memurajaah hafalan mereka yang lalu. Perlu diingat, bahwa semakin banyak hafalan semakin banyak beban, hafalan yang lancar tidak akan menjadi beban bahkan sebaliknya hafalan yang tidak lancar bahkan sangat membebani dalam murajaah. Dengan begitu, memiliki hafalan yang sedikit tapi lancar lebih baik dari pada fokus dalam hafalan baru tapi melupakan hafalan lama.

Selanjutnya, pada metode keempat, kita akan membahas tentang gonta-ganti mushaf. Dalam pembahasan ini, perlu kita ketahui bahwa ternyata mengganti mushaf sangat berkaitan dengan kelancaraan hafalan yang kita miliki, dikarenakan setiap mushaf berbeda tata letak ataupun jumlah ayat dalam satu halaman. Dengan begitu, kita harus tetap memakai satu mushaf tanpa harus menggonta-gantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun