Mohon tunggu...
khadijah alktry
khadijah alktry Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof Dr.Hamka, saya memiliki hobi membaca dan menulis, dan memiliki cita cita ingin menjadi penyiar radio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menentang Stereotip: Mengubah Mindset tentang Anak Yatim Piatu melalui Pembelajaran Akhlak dan Adab di YDR

3 Juni 2024   11:28 Diperbarui: 3 Juni 2024   12:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yayasan Daarul Rahman/dokpri 

Jakarta, Senin (03/06/24). Yayasan Daarul Rahman adalah sebuah yayasan yang berfokus pada pendidikan dan pengembangan anak yatim piatu dan dhuafa. Yayasan ini memiliki beberapa program dan kegiatan, termasuk Pondok Pesantren Daarul Rahman, Asrama Yatim Piatu & Dhuafa, dan lain-lain. Kegiatan utamanya meliputi pendidikan agama, pendidikan umum, dan pengembangan keterampilan serta bakat siswa. Yayasan ini berlokasi di Jl. Jambu No.95 3, RT.3/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan.

Di tengah dinamika pendidikan anak yatim, Yayasan Daarul Rahman (YDR) telah menetapkan fokus yang sangat penting: mengajarkan akhlak dan adab. Alasannya sederhana, tetapi sangat berdampak. Selama ini, pengajar dan pengurus di YDR telah bersaksi tentang kekuatan mindset dalam mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap anak-anak yatim. Memang, stereotype negatif seringkali melekat erat pada anak-anak yang kehilangan orang tua mereka. Salah satunya adalah anggapan bahwa mereka cenderung bandel atau nakal.

"Selama ini kami pengajar/pengurus di YDR sudah mengajarkan yang paling penting itu akhlak dan adab karena yang kita ketahui bahwasannya mindset orang-orang terkait anak yatim itu bandel/nakal ketika kita menemui seorang anak kemudian dia bandel dan kita tau bahwasannya dia yatim pasti perasaan antum "wah dia ini anak yatim, pantesan bandel" itu mindset yang selama ini saya dapatkan sebelum saya masuk sebagai kepengurusan di YDR. 

Dengan hal itu maka kita berusaha untuk menghilangkan mindset tersebut, maka dari itu kita tanamkan di YDR ini berupa akhlak dan adab dengan perilaku atau uswah atau contoh dari pengurus kemudian dengan menerapkan langsung atau menegur langsung anak-anak yatim yang kita lihat itu salah jadi ketika kita melihat mereka salah/melakukan kesalahan langsung ditegur tidak ditunda-tunda karena kalau kita tunda-tunda mereka merasa "wah, perbuatan ini bener/ga salah" akhirnya mereka meneruskan perbuatannya yang padahal itu salah." ucap salah satu pengurus di YDR

Karena itulah, YRD memilih untuk bertindak tegas dan tepat waktu. Ketika melihat anak-anak yatim melakukan kesalahan, YRD langsung memberikan teguran. Tujuannya bukan untuk menunjukkan ketidakberdayaan mereka, tetapi untuk membimbing mereka menuju perilaku yang lebih baik.

Melalui pendekatan ini, YRD berharap dapat membongkar mindset negatif yang selama ini melekat pada anak-anak yatim. YRD ingin membuktikan bahwa dengan kasih sayang, bimbingan, dan teladan yang baik, mereka memiliki potensi untuk menjadi generasi yang berakhlak mulia dan berguna bagi masyarakat.

Di YDR mengajarkan akhlak dan adab bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga investasi jangka panjang dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yatim dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun