Penulis : Hazrah Langit Muhammad
Mahasiswi Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dakwah merupakan suatu ilmu dan dakwah harus memiliki beberapa karakteristik yang khusus yaitu dakwah harus bersifat empiris yang artinya dikembangkan melalui penelitian, pengamatan, dan percobaan yang menghasilkan konsep dan teori yang didukung dengan bukti nyata. Selanjutnya, dakwah harus disusun secara sistematis dengan metode ilmiah yang objektif untuk memudahkan pembelajaran serta pengertian. Bagian-bagian dari ilmu dakwah harus diuraikan dengan jelas sehingga hubungan antara mereka dapat dipahami secara komprehensif.
Selanjutnya, ilmu dakwah harus bersifat objektif dan terbebas dari bias serta dipengaruhi oleh fakta daripada emosi atau fiksi. Konsep dan teori yang dibangun juga harus dapat diverifikasi dengan fakta dan data yang ada (tidak bisa di dapatkan dengan semata mata tanpa adanya bukti) Pendekatan kritis diperlukan dalam mengembangkan ilmu dakwah, melalui analisis dan evaluasi yang teliti.
Ilmu dakwah juga harus mengikuti kaidah ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis, objektif, rasional, dan empiris sebagai sebuah disiplin ilmu. Terakhir, ilmu dakwah harus bersifat logis, sesuai dengan logika, benar dalam penalaran, dan masuk akal. Berikut adalah delapan ciri penting dari ilmu dakwah, yaitu empiris, sistematis, analitis, objektif, verifikatif, kritis, ilmiah, dan logis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H