Mohon tunggu...
Eka Dewi Fitriya
Eka Dewi Fitriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas airlangga

saya suka ber imajinasi dan menuangkanya dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tidak Hanya Ibu! Pentingnya Peran Ayah pada Anak

20 Juni 2024   10:15 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir akhir ini istilah fatherless sering di perbincangkan di media sosial bahkan tak jarang actor public juga banyak yang menyinggung mengenai hal ini, istilah fatherless ini dapat diartikan seperti mempunyai sosok ayah namun tidak untuk peran mereka dalam memberikan kasih sayang. Indonesia berada di urutan ke tiga dengan tingkat fatherless yang tinggi, meskipin belum terdapat informasi lanjutan mengenai berita tersebut, tapi fenomena ini tetap perlu mendapat sorotan karena faktanya masih banyak anak di Indonesia yang tumbuh dan berkembang tanpa figur ayah. Hal ini terbukti dari survei yang dirilis KPAI pada 2015 yang menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak masih tergolong kurang. Kurang dari 40% ayah yang mencari informasi terkait praktik pengasuhan anak yang baik. Praktik pengasuhan anak oleh ayah pada fase awal kehidupan anak hanya 69,9%, lebih rendah dari ibu yang sebesar 89,9%. Selain itu, banyak ayah yang ditemui kurang aktif dan inisiatif dalam berdiskusi dengan anak.

Anggapan bahwa peran ayah hanya memenuhi financial

Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian terkait fatherless ini adalah bahwa patriarki memainkan peranan penting terhadap pandangan masyarakat mengenai peran ayah dalam kehidupan anak. Pandangan pada masyarakat bahwa laki-laki hanya bertanggung jawab atas financial membuat banyak orang abai dengan fakta bahwa ayah juga harus aktif terlibat dalam pengasuhan anak. Yang ber anggapan bahwa mengurus anak sepenuhnya tanggung jawab seorang ibu. Anggapan yang sudah terinternalisasi sejak lama inilah yang membuat fatherless terus ada dan berkembang di masyarakat.

Peran ayah dalam mempengaruhi perkembangan anak

Peran ayah sesungguhya tidak hanya untuk memenuhi financial tetapi juga dengan melibatkan diri dalam aktivitas yang dilakukan anak, melakukan kontak secara langsung dengan anak, dan melakukan kegiatan bermain dan belajar bersama. Keterlibatan ayah pada perkembangan anak akan mengurangi risiko perilaku bermasalah pada anak laki-laki dan risiko gangguan psikologis pada anak perempuan. Sejatinya, ayah memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak seperti mengajarkan kebebasan dan mendorong anak untuk bereksplorasi dengan dunia luar. Oleh karna itu, Kurang nya peran ayah pada anak memberikan dampak buruk bagi psikologis anak.

Dampak buruk pada psikologi anak akibat fatherless

Dampak yang ditimbulkan tidak hanya dapat langsung dirasakan ketika anak masih dini, tetapi juga sangat berdampak pada anak ketika sudah menginjak dewasa. Terdapat beberapa dampak psikologis yang dapat ditimbulkan akibat fatherless:

  • Kurang nya rasa percaya diri karena berbeda dengan anak-anak lain dan tidak dapat mengalami pengalaman kebersamaan dengan seorang ayah yang dirasakan anak-anak lainnya.
  • Merasakan ketakutan dalam mencoba hal baru karena Tanpa adanya peran ayah, anak mungkin kurang terlatih untuk menghadapi tantangan dan menjadi lebih manja.
  • Kesulitan dalam mengelola emosi karna tidak ada sosok ayah untuk tempat mengadu dan mencari solusi.
  • Salah dalam memilih pergaulan karna tidak ada peran ayah untuk mengarahkan.
  • Ketergantungan pada orang lain yang sering dirasakan anak perempuan karena hilang nya peran ayah di hidupnya, yang bisa saja berdampak sangat buruk jika salah orang.
  • Kurang nya minat menikah saat dewasa.

Melihat beberapa dampak yang cukup serius akibat hilang nya peran ayah pada anak, sesuatu yang perlu ditindak lanjuti seperti dibutuhkanya edukasi untuk laki-laki yang akan menjadi seorang ayah bahwa tugas laki laki tidak hanya untuk memenuhi financial  saja tetapi juga utuk memberikan kasih sayang, perhatian serta perlindungan kepada anak agar tidak berdampak buruk pada Kesehatan psikologis anak. tidak hanya bagi ibu, tapi juga ayah dengan harapan para ayah akan sadar bahwa keterlibatannya dalam pengasuhan tidak kalah penting dengan ibu. Ibu juga dapat memainkan peran dengan memberi kepercayaan penuh kepada ayah untuk turut mengasuh anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun