Mohon tunggu...
Khadeejannisa
Khadeejannisa Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

بسم الله Menulis adl caraku berbagi dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Yang Muda yang Berkarya

20 November 2022   21:36 Diperbarui: 20 November 2022   22:16 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar ilustrasi: pixabay.com

Muda foya-foya

Tua Kaya Raya

Mati masuk surga

Ungkapan jargon andalan para generasi muda untuk memimpikan hidup yang selalu bahagia dan sejahtera

Nyatanya hidup tak semudah quotes yang sering muncul di beranda

Ada banyak halangan dan rintangan yang harus dilalui. Melalui tetesan air mata, peluh keringat, jatuh dan bangun adalah bagian dari perjuangan demi meraih cita-cita. Menghabiskan hari tua dengan menikmati kerja keras di kala muda. Terkecuali bagi kaum "sultan" (sebutan bagi orang kaya) yang hartanya melimpah tujuh turunan. Naas bagi turunan ke delapan yang tak masuk hitungan. Hehe

Bukan tidak mungkin jika banyak orang bisa menggapai kesuksesan di usia muda, tak perlu menunggu tua. Tentunya dengan usaha dan kerja keras, semangat menggelora penuh kreatifitas dan intuisi dalam berkarya. Banyak kisah inspiratif generasi muda yang berhasil meraih kesuksesan diusia yang masih belia.

Sebut saja Prilly Latuconsina yang mengawali karier sebagai presenter dan koki cilik di usia belasan tahun. Karirnya berkembang hingga menjelma menjadi artis, penyanyi, penulis, motivator, sutradara, produser, founder PH serta wirausaha di bidang kuliner dan kosmetik. 

Tak cukup sampai disitu, Prilly yang juga merupakan Ketua Bidang Humas PARFI dan Ketua Bidang Ekosistem Industri Kreatif Rumah Millennials ini resmi mengakuisisi dan memiliki klub sepakbola yang masih berlaga di Liga 3, Persikota Tangerang hingga membeli klub sepakbola lokal. Ia juga didapuk menjadi dosen praktisi, juri, mentor, hingga duta berbagai kegiatan sosial masyarakat. Kesuksesan luar biasa yang diraih Prilly di usia yang terbilang muda, 26 tahun.

Lain halnya dengan kisah youtuber kondang Fadil Jaidi yang mengawali karir sebagai figuran di sebuah sinetron. Di perkembangan karirnya yang merambah ke dunia nyanyi, bintang iklan, endorse, lantas mengembangkan kreativitas menjadi content creator yang melambungkan namanya. Hasil dari kerja kerasnya bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk membeli rumah dan mobil mewah serta mengembangkan bisnis kuliner di usianya yang masih 28 tahun.

Lalu kisah kisah founder perusahaan E-Commerce asal Indonesia berbasis marketplace C2C (costumer to costumer) yang berfokus pada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM), Bukalapak. Usianya baru 34 tahun tapi pencapaiannya terbilang luar biasa. 

Pertumbuhan yang sangat pesat mampu menarik perhatian beberapa investor yang mencapai 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group). Beruntung ia memiliki pasangan yang juga sama-sama pekerja keras, Diajeng Lestari founder Hijup.com. E-commerce yang menawarkan produk berbasis fashion muslimah ini menjadi Leader of Islamic Fashion tanah air. Menariknya lagi, perusahaan ini mempertahankan keotentikan produk-produk buatan dalam negeri yang berkualitas.

Belva Devara, pemuda 32 tahun dikenal sebagai CEO ruang guru, platform pembelajaran online nomer satu di Indonesia. Ia merupakan pengusaha dan aktivis sosial yang masuk sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia oleh Forbes Magazine. Tak hanya itu, ia juga dipercaya menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi (2019-2020). Sederet prestasi membanggakan lainnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pemuda lulusan Harvard University-US, Stanford University-US serta Nanyang Technological University-Singapore ini.

Well, tak ada hasil yang menghianati proses. Siapapun bebas bermimpi dan berjuang meraih impian-impiannya. Anak-anak muda ini patut diidolakan dan menjadi teladan yang baik bagi generasi muda bangsa. Tugas orang tua selayaknya membantu mengarahkan, mendukung dan menyemangati sebagai support system terbaik yang bisa mengantarkan putra-putrinya ke gerbang kesuksesan. 

Tak perlu memaksakan kehendak pada anak atau terobsesi dengan kesuksesan orang lain, cukup menjadi diri sendiri. Karena semua anak terlahir dengan bakat dan minatnya masing-masing yang jika diasah dengan baik akan berkembang menjadi life goal yang diidam-idamkan. Semangat terus pantang menyerah! *deeja



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun