Mohon tunggu...
Khadeejannisa
Khadeejannisa Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

بسم الله Menulis adl caraku berbagi dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pilih Kasih: Diskriminasi Anak

28 Agustus 2022   20:10 Diperbarui: 28 Agustus 2022   20:09 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Dilema lahir ditengah keluarga banyak anak, biasanya mendapat perlakuan pilih kasih dari orang tua. Apakah ini sekedar prasangka anak-anak atau memang demikian adanya?

Beberapa penyebab diskriminasi yang dialami anak antara lain:

-Gender
Pasangan yang lama mendambakan anak perempuan misalnya. Biasanya cenderung lebih mengistimewakan anak tersebut.

-Prestasi akademik
"Coba liat kakakmu..selalu ranking 1 di sekolahnya" kata ibu yang selalu menggunakan anak yang berprestasi menjadi tolak ukur bagi anak-anak yang lain

-Generasi Penerus
Dalam keluarga yang turun temurun menjadi tentara misalnya. Ada satu anak yang belok menjadi seniman, biasanya akan dipandang sebelah mata

-Good Looking
Kondisi dimana mama lebih menyayangi anak yang punya badan proporsinal daripada anak yang tambun. "Ndut...jangan makan kue dikulkas ya..makan mulu kamu..itu kue kesukaan kakakmu"

-Orientasi seksual
Orang tua merasa malu memiliki anak dengan penyimpangan orientasi seksual. Akhirnya dia pun dikucilkan dan bahkan tak lagi diakui sebagai bagian dari keluarga

-Kekurangan Fisik
Biasanya menjadi alasan orang tua untuk memperlakukan spesial anak yang memiliki kelemahan tertentu.

-Umur atau posisi
Lumrahnya kakak harus "selalu" mengalah pada adik-adiknya. Namun sayang jika hal ini dimanfaatkan oleh adik yang sengaja berbuat semena2 dg berlindung pada ketiak ortu

Terkadang juga dorongan dari dalam diri orang tua itu sendiri yang mendasari diskriminasi anak, seperti:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun