Mohon tunggu...
Khadeejannisa
Khadeejannisa Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

بسم الله Menulis adl caraku berbagi dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dunia Terbalik: Deso Vs Kuto

20 Agustus 2022   20:05 Diperbarui: 20 Agustus 2022   20:10 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

"Dunia Terbalik" istilah yang rasanya cocok dengan fenomena sekarang. Dimana banyak penduduk desa berbondong-bodong hijrah ke kota untuk mengadu nasib. Sementara warga kota memang tak betah menghabiskan masa muda di desa, namun cenderung mencari suasana tempat tinggal yang tenang, sejuk dan asri bak pedesaan.

Bagaimana dengan anda sendiri, lebih memilih sebagai warga kota atau penduduk desa? Banyak yang bilang katanya di masa muda lebih menantang untuk menghadapi kerasnya ibukota, namun memilih untuk menghabiskan masa pensiun di pedesaan yang lebih tenang dan damai. Masuk akal sih, apalagi bagi kebiasaan sebagian orang di negara kita ini.

Kira-kira begini dunia terbalik desa vs kota yang kerap terjadi:

  • Pemanfaatan barang

Disaat orang-orang desa senang berpenampilan gaul dan membeli barang-barang yang dianggap menyamai selera anak kota. Sebaliknya anak metropolis mulai bosan dan beralih ke aliran "back to nature".

  • Penggunaan Bahasa

Sama halnya dengan perbendahaaraan kata dimana anak desa mengejar ketinggalan dengan mengikuti kursus Bahasa asing atau belajar otodidak di youtube. Anak-anak kota malah tertarik mempelajarai kosakata Bahasa daerah yang dianggap unik. Lagu-lagu berbahasa daerah pun bisa menjadi booming hanya karena "kosakata" yang kurang familiar.

  • Kuliner

Demikian pula dengan selera lidah orang desa yang ingin menjajal berbagai masakan western atau continental. Di sisi lain orang kota justru senang dengan hidangan "wong ndeso" karena diangap lebih otentik

  • Lingkungan

Sebagaimana pembahasan kita di awal artikel tadi. Orang desa sibuk mengadaptasi gaya desain arsitektur modern untuk rumah tempat tinggalnya. Sementara warga kota malah menciptakan lingkungan tempat tinggal seasri pedesaan. Beberapa orang lebih memilih pinggiran kota atau perumahan elite yang disulap menjadi "desa" buatan

  • Liburan

Nah ini juga yang sering terjadi. Jauh-jauh dari kota berlibur ke daerah-daerah pelosok yang masih virgin dan tenang daripada menghabiskan hari libur ke kota-kota besar atau ke luar negeri karena dianggap sudah biasa.

Aneh tapi nyata, unik dan menarik, begitulah kondisi yang saat ini sedang terjadi. Selagi masih ditemukan sisi positif dan tidak merugikan orang lain ya...tak mengapa. Karena pilihan ada ditangan kita, mau tinggal dimana sah-sah saja asalkan lingkungannya baik dan yang paling penting dikelilingi orang-orang terkasih. *deja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun