Mohon tunggu...
Kurniawan Habibie
Kurniawan Habibie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Halo semua namaku Kurniawan Habibie, biasa dipanggil Maskur. Hobiku bermain game dan gemar membaca. Aku juga suka anime jepang (kartun jepang) terutama anime bergenre school, slice of life.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Percampuran Adab Kedalam Retorika Dakwah

25 Juni 2024   20:35 Diperbarui: 25 Juni 2024   20:38 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galery 7 Mei 2024/dok. pri


Oleh: Syamsul Yakin dan Kurniawan Habibie
(Dosen Retorika Dakwah dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Sebagai ilmu, dakwah dan retorika memiliki kebebasan bernilai, artinya ilmu dakwah dengan ilmu retorika dikembangkan oleh ilmu pengetahuan. Tidaklah boleh dakwah dan retorika dikembangkan oleh sumber lain diluar ilmu pengetahuan,contoh pertimbangan adab.

Namun tampaknya, di dalam ilmu dakwah dan ilmu retorika itu ada adab. Artinya, kendati kedua ilmu itu bebas nilai, tetap harus mempertimbagkan kebenaran dan implikasi yang terjadi. Dengan kata lain, ilmu dakwah dan ilmu retorikan terikat dengan adab yang bersumber dari ajaran agama dan budaya.

Dalam ilmu dakwah dan ilmu retorika terdapat adab, kedua ilmu tersebut memang memiliki sifat bebas nilai,tetapi harus mengutamakan adab.Retorika mengikat  adab yang sumber paling utama dari ajaran agama,karena ajaran agama itu selalu ke arah kebaikan.

Terdapat konteks adagium "ilmu bukan untuk ilmu", tapi ilmu untuk kebaikan dan kemudahan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Intinya adab dan ilmu harus di satukan. Karena ilmu untuk kemanusiaan terutama keberadaan adab itu sendiri harus digunakan agar memudahkan da'i dalam menyampaikan Maddah dan memudahkan mad'u mencerna pesan pesan dakwah.

Dakwah paling dikenal hanya secara efektif, efisien dan anestetik,namun dakwah juga harus sopan,ramah dan berbudi pekerti.Dakwah tidaklah boleh subjektif,dogmatik dan charismatik.

Awal mula retorika dari rahim budaya,berkembang ke menjadi seni bertutur,menumbuh ke pengetahuan, dan permanen jadi ilmu,tingkat tinggi retorika yaitu menggunakan adab.

Dakwah awalnya muncul dari ajaran agama,lalu menjadi pengetahuan,makanya tidak heran didampingi ilmu. Dalam dakwah terikat sopan,dan ramah.

Perpaduan arab dan ilmu menyebabkan  termodifikasi dakwah .Dai yang berilmu menolak termodifikasinya dakwah.

Dai dan mitra dakwah  dilarang berbisnis dakwah,karena sahabat dan ulama banyak jenis profesinya namun tetap berdakwah. Intinya dakwah harus hidup,bukan hidup dari dakwah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun