Mohon tunggu...
Khabib Bithoharoh
Khabib Bithoharoh Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Sosial Bermasyarakat

14 Juli 2024   08:35 Diperbarui: 14 Juli 2024   19:34 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terkadang orang baru itu membawa kesan kegembiraan sendiri, memang kesan awal itu dimulai dengan senang hati, juga memang karena belum mengenal satu sama lain, terlepas dari hal itu pasti akan membuat kenangan yang tak bisa dilupakan dalam benak masing-masing. 

Tak bisa dipungkiri bahwa ada masalah ketika kita sudah mengerti karakter masing-masing, akan timbul dengan sendirinya, toh itu pun juga sebenarnya ujian dari kita sebagai manusia bagaimana kita bisa menerima sifat dan karakter manusia lainnya, karena kita bukan hidup sendiri, melainkan kita makhluk sosial, tanpa orang sekitar apalah daya kita, sehingga kita ditempa dengan cara seperti itu agar kita akan lebih dewasa dalam menghadapi kehidupan selanjutnya. 

Terutama ketika menjalin hubungan dengan masyarakat yang notabennya belum bisa "akur" sebenarnya kalau misal kita(KKN) disuruh melakukan pengamatan serta mencari masalah dalam lingkup masyarakat ini adalah kurangnya gotong royong diantara sesama tetangga. Sehingga ketika tetangga persiapan ada acara seperti lamaran itu yang repot dirinya sendiri juga kerabat jauh. Ini yang sebenarnya menjadi pr yang harus diberantas dalam lingkup dusun Krajan ini. 

Misalnya ketika kemaren malam hari aku berjalan-jalan dan menemui satu diantara banyak tetangga yang di depan rumah untuk menikmati hawa di bulan suro ini, beliau sendiri. Spontan langsung ku hampiri seraya berucap "pak, kok banyak burung perkututnya" dengan senyum akrab di raut wajahku. Dengan muka gembira ketika disapa bapaknya " iya mas, buat Klangenan (hobi) "dengan balasan senyum ramah di raut muka bapaknya.

Setelah berbincang sekitar an satu sampai dua jam akhirnya aku pulang sambil menyapa orang orang sekitar yang sedang jaga kapling di sebelah balai desa. "Oo jadi fenomena sosial disini itu kebanyakan kurang akrab dengan tetangganya, meskipun toh sedikit cuma seberapa, dilain itu kemarin di lihat lihat juga sepi, adanya interaksi sosial cuma kalau ada kebutuhan tok" bergumam dalam hati. Apa mungkin orang-orang disini menerapkan yang dikatakan dalam kitab arbain nawawi yang ke dua belas ya (merupakan tanda baiknya Islam seseorang, beliau meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya), heuheuheu. 

Dan kebetulan metode yang digunakan kita itu kebagian metode ABCD (Aset Based Community Development) Dimana kita harus mencari aset yang ada dalam suatu desa lalu dikembangkan, dan bisa dikatakan berhasil ketika sudah selesai kegiatan kita (KKN) masih berjalan asetnya dengan lancar. Ini mungkin awal cerita pada fenomena sosial di tempat KKN kami, sekian selamat menunggu kelanjutan nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun