Mohon tunggu...
Kez Sakral
Kez Sakral Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kata-kata adalah senjata, jika mengandung kebenaran!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meraba Malam

26 Desember 2014   05:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langit sore tadi berkabut,asap hutan yang terbakar mengepul-ngepul sesak diudara; mengundang kalutBumi makin meradang; yah, kepanasan lantaran hutan tak lagi rindang
Langit malam ini, berkisah;Tentang rembulan darah merahTentang suram hadirkan kelamTentang bintang yang redup meredamTentang anak-anak yang tumbuh kering kasih sayang;
Malam berkisah tentang alam;Di ujung utara dan selatan; bongkahan es bercairanDi hutan kalimantan sana; pembalakan liar dibiarkanDi papua sana; gunung-gunung dipangkas karena emas, ribuan anak manusia jd korbanDi rel kereta Jatinegara tadi siang; anak-anak berseragam sekolah peragakan tawuranDi gedung perwakilan rakyat sana; pesta pora kemenangan riuh rendah, semoga tidak lupa daratan
Sedang disini, aku meraba malamUsaha Menyalakan harapan
Malam ini, 08 10 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun