Mohon tunggu...
Kezia Yusuf
Kezia Yusuf Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi jurusan sastra Inggris universitas Sam Ratulangi angkatan 2020

Don't limit your creativity

Selanjutnya

Tutup

Film

[Review] Seaspiracy, Kebenaran Tersembunyi Dunia Laut

29 November 2021   14:38 Diperbarui: 29 November 2021   15:28 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seaspiracy merupakan film dokumenter yang memperlihatkan dunia gelap kelautan. Film ini disutradarai oleh Ali Tabrizi dan diproduseri oleh Kip Andersen, keduanya dibantu oleh Lucy Tabrizi. Film ini resmi dirilis Netflix pada tanggal 24 Maret 2021.


Film ini bermula dari bagaimana kecintaan terhadap kehidupan laut Ali mulai tumbuh sewaktu ia melihat pertunjukan lumba-lumba di suatu event. Ia melihat bahwa begitu hebat dan menakjubkan ikan-ikan yang dipentaskan pada event tersebut. Akhirnya beranjak dewasa ia mulai tertarik dengan kehidupan yang ada di dalam laut.

Namun realita kehidupan laut yang selama ini diketahui ternyata memiliki sisi gelap yang jarang diketahui oleh orang-orang. Terdapat fakta-fakta menyedihkan mengenai kehidupan yang selama ini dikira indah.

Faktanya penangkapan ikan secara liar dan besar-besaran merupakan penyebab terbesar ketidakseimbangan ekosistem laut, namun selama ini yang diketahui oleh masyarakat bahwa masalah plastik dan polusi air yang dimana dalam film menunjukan bahwa masalah yang disebabkan oleh sedotan plastik dan polusi air tidak seberapa jika dibandingkan dengan penangkapan ikan.

Film berdurasi 90 menit ini memperlihatkan juga bahwa terdapat beberapa negara dan organisasi yang membidangi kelautan ternyata kurang terbuka mengenai masalah penangkapan ikan dan kurang mengambil tindakan yang tegas. Sehingga bukan hanya ikan-ikan dilaut yang ikut tersiksa namun ada juga tindakan-tindakan yang melanggar HAM manusia. 

Bagian yang menggoncangkan hati dari film ini yaitu ketika Ali bersama kru-nya melakukan petualangan terakhir mereka untuk dokumentasi film mereka di kepulauan faroe, disana mereka melihat suatu kegiatan yang dilakukan oleh warga disekitar  dimana paus diperlakukan dengan begitu kejam.

Film ini mendokumentasikan setiap kejadian dengan jelas sehingga para penonton dapat merasakan situasi yang dihadapi oleh Ali dan krunya serta pada bagian akhir film ini mereka dapat menjelaskan kembali maksud pembuatan film dokumenter mereka.

Menurut saya kekurangan dari film ini yaitu fakta-fakta yang disajikan kadang tidak disertai waktu yang jelas dan penjelasan yang mendetail sehingga dapat menimbulkan kesalah pahaman

Mata kuliah Dasar-dasar filsafat dan pemikiran modern

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun