Mohon tunggu...
Kezia Mayumi Matahati
Kezia Mayumi Matahati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Jacques Derrida: Memahami Dekonstruksi dan Lebih Jauh dari Batas

1 Januari 2024   20:49 Diperbarui: 1 Januari 2024   21:08 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jacques Derrida, seorang filsuf Prancis abad ke-20, dikenal sebagai arsitek dekonstruksi. Melalui penelitian ini, kita akan menyelami pemikiran kompleksnya yang membentuk landasan bagi gerakan intelektual yang memperdebatkan kestabilan makna dalam teks dan karya seni. Rasionale penelitian terletak pada relevansinya terhadap pemahaman kontemporer tentang bahasa, kekuasaan, dan realitas.

Derrida lahir pada 1930 di Aljazair Prancis. Latar belakangnya yang multikultural mempengaruhi pandangannya tentang bahasa dan identitas. Derrida memulai kariernya sebagai ahli linguistik sebelum mengembangkan dekonstruksi sebagai alat kritisnya. Karyanya seperti "Of Grammatology" dan "Writing and Difference" memperkenalkan ide-ide revolusionernya.

Karya-karya monumental Derrida yaitu fokus pada bagaimana dekonstruksi membongkar struktur teks dan konsep-konsep tradisional. Eksplorasi konsep difrance, supplement, dan iterability akan memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas pemikiran Derrida.

Analisis dan Interpretasi
Cara Derrida membaca dan menafsirkan teks. Hubungan antara dekonstruksi dan konsep-konsep lain seperti keadilan, etika, dan politik akan dianalisis. Selain itu, kita akan melihat bagaimana pemikiran Derrida dapat diterapkan dalam konteks kekinian.

Kritik dan Evaluasi
Penelitian ini akan mengevaluasi kekuatan dan keterbatasan dekonstruksi sebagai metode filsafat. Kritik konstruktif akan ditawarkan, dan pandangan alternatif terhadap pendekatan Derrida akan dijelaskan untuk menyajikan gambaran yang seimbang.

Kesimpulan
Dengan merangkum pemikiran Derrida, artikel ini menggarisbawahi dampak dan relevansinya dalam kerangka pemikiran kontemporer. Implikasi filosofis dan praktis dari dekonstruksi akan diperjelas, disertai dengan refleksi pribadi dan saran untuk penelitian lebih lanjut. Melalui analisis komprehensif ini, kita berharap untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kontribusi Derrida terhadap filsafat modern dan merangsang pertanyaan yang mendalam tentang sifat bahasa, kebenaran, dan realitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun