Dari dahulu, memang sudah banyak konflik yang terjadi di Papua, bentuk-bentuk konflik di Papua ada tigas yaitu konflik kelas social, konflik rasial, dan konflik politik. Konflik yang terbaru ini muncul berberapa tahun silam yaitu tepatnya pada tahun 2013. Tidak hanya satu, tetapi sudah ada banyak konflik yang di papua yang mungkin masih susah untuk mencari cara untuk mendamaikan satu konflik dan konflik lainya. Salah satu penyebabnya ialah OPM (organisasi papua merdeka) dan para TNI serta POLRI.Â
OPM sendiri menginginkan Papua untuk merdeka dan berdiri menjadi negara sendiri. Kedua pihak selalu meciptakan konflik di antaranya. Ada juga koflik karena dua pradigma yang selalu mempertahankan yaitu Papua Merdeka Harga Mati dan NKRI harga mati. Konflik itu menyebabkan ketegangan antar penduduk. Banyak penduduk yang tidak bersalah menjadi korban.
Konflik ini tentunya sangat melanggar sila ketiga kita yaitu persatuan Indonesia. Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau, kita semua disatukan dengan Pancasila dan semboyan kita. Konflik ini membawa perpecahan antara papua dengan pulau-pulau yang lain. Akhir-akhir ini juga sudah ada organisasi papua mereka yang tujuan nya adalah memerdekakan papua.Â
Menurut saya ada benarnya juga papua ingin merdeka. Warga-warga disana hidup dengan tegang karena konflik-konflik yang telah terjadi. Salah satunya adalah konflik militeralisasi di Palosok, Papua. Sejumlah 3 warga ditembak oleh pihak militer di Puncak Jaya dan 34 lainya tewas di Nabire. Kejadian ini tentunya membuat warga-warga setempat menjadi tegang.Â
Ada juga konflik-konflik lain yang memperkuat keinginan papua untuk merdeka. Sedangkan Indonesia tentunya tidak mengijinkan papua untuk memerdekakan dirinya. Selain melanggar sila ke-3 juga karena papua mempunayi nilai ekonomi yang sangat strategis yaitu contohnya pertambangan-pertambangan yang ada di papua. Pertentangan ini menimbulkan konflik baru lagi.
Kita harus bergegas untuk memecahkan permasalahan ini atau mencari cara untuk berdamai. Mungkin solusinya adalah komunikasi antar pihak secara damai. Kita harus membangun satu tekad dan komitmen. Pemerintah sudah mempunyai solusinya yaitu berusaha untuk membangun Papua Tanah Damai. Tetapi membangun papua tanah damai tidak akan semudah itu, kita harus saling terbuka dan jujur.Â
Kita harus saling percaya dan berkomitmen penuh dalam pembangunan papua tanah damai ini. Papua juga harus sadar bahwa ia adalah bagian dari negara Indonesia yang sudah berkomitmen untuk menjalankan dan menghidupi pacasila.Â
Cara lain yaitu menghilangkan tidak kekerasan di Papua. Selama bertahun-tahun banyak warga yang sudah tewas menjadi korban dari konflik-konflik tersebut. Maka dari itu, kita juga harus bisa menegakkan hukum atas pelanggaran yang menyangkut kekerasan. Yang terpenting adalah aparat keamanan seharusnya menjaga ketat kesatuan papua dengan serius yaitu lebih tepatnya bukan dengan cara keji dan kekerasan tetapi lebih pada langkah dialogis.
Maka dari itu, marilah kita bangsa Indonesia menciptakan damai antar pulau dan lebih memahami satu dengan yang lain. Mari kita mengihndari kegiatan-kegiatan berbasis agama yang jelas-jelas memiliki agenda politik, sehingga tidak memperburuk persoalan yang sudah ada.
Kita juga harus dapat menjamin pemerintah untuk memenuhinya hak-hak dasar orang papua seperti menjamin keamanan mereka, kesehatan, dan juga membangun infrastruktur-infrastruktur di pulau tersebut supaya bisa menjadi lebih maju lagi. Bukan hanya antar pulau tapi juga antar suku, agama, ras, dan lain-lain. Marilah kita saling menjaga kesatuan negara ini, menegakkan hukum dan menaatinya, dan tentunya menghidupi dasar negara kita yaitu Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H