Mohon tunggu...
Kezia Julianti
Kezia Julianti Mohon Tunggu... Lainnya - Sekolah Citra Berkat

Siswa SMA Citra Berkat Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Pendidikan Formal Terhadap Kesehatan Mental Pelajar

14 Januari 2025   20:49 Diperbarui: 14 Januari 2025   20:49 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pembelajaran (Sumber: smadangawi.id)

Pendidikan adalah proses pembelajaran terstruktur yang bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan potensi diri agar memiliki kecerdasan, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuan utama pendidikan adalah menciptakan individu yang berakhlak mulia, mampu berpikir kritis, serta mampu menghadapi tantangan zaman. Selain itu, pendidikan memiliki manfaat besar dalam membentuk karakter, menanamkan nilai moral, dan meningkatkan kesejahteraan individu serta masyarakat. 

Pendidikan juga berkaitan dengan kesehatan mental setiap pelajar. Bagi pelajar, kesehatan mental yang baik sangat mempengaruhi prestasi akademik, motivasi belajar, dan kemampuan bersosialisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental pelajar diantaranya adalah tekanan akademik, hubungan sosial, dukungan dari keluarga, serta penggunaan media sosial. Tekanan akademik seperti kurikulum yang padat, beban tugas, ujian, dan persaingan nilai di kelas seringkali menyebabkan stres dan kecemasan yang berdampak buruk pada kesehatan mental pelajar. Selain itu, hubungan sosial di sekolah juga memainkan peran penting, di mana masalah dengan teman sebaya atau isolasi sosial dapat memicu gangguan mental. Prestasi akademik juga menjadi faktor yang mempengaruhi, sebab tekanan untuk mencapai nilai sempurna dan memenuhi harapan orang tua, guru, serta masyarakat dapat menimbulkan stres berlebih dan rasa khawatir. Kegagalan akademik yang dialami pelajar pun dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap diri sendiri dan kesejahteraan mental. Tak kalah penting lingkungan sekolah yang tidak kondusif seperti fasilitas yang buruk, kekerasan, atau intimidasi, dapat memperburuk kondisi mental pelajar. Sebaliknya, dukungan dari guru dapat membantu mengurangi stres yang mereka alami dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat.

Pendidikan formal tidak hanya memberikan pengaruh negatif, tetapi juga membawa sejumlah dampak positif yang penting bagi perkembangan individu. Melalui pendidikan formal, pelajar mendapatkan peningkatan pengetahuan yang terstruktur dan sistematis dalam berbagai mata pelajaran seperti ilmu sosial, sains, bahasa, dan matematika, yang membantu mereka memahami dunia dengan lebih baik. Selain itu, pendidikan formal juga berperan dalam pengembangan keterampilan praktis, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, dan kerja tim, yang sangat berguna untuk menghadapi tantangan di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. Lebih jauh lagi, pendidikan formal dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, yang pada akhirnya berdampak pada kondisi ekonomi yang lebih stabil dan kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Putra (dalam Rara, 2023: 213) sistem pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh metode pembelajaran yang cenderung bersifat memaksa dan kurang mampu dalam merangsang pola pikir kritis peserta didik. Proses pembelajaran sering kali berlangsung secara monolog, di mana guru hanya menyampaikan materi secara satu arah, tanpa menciptakan ruang untuk interaksi yang efektif antara guru dengan murid. Faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini meliputi rendahnya kompetensi guru dan keterbatasan sarana serta prasarana pendidikan yang tersedia. Sistem pendidikan yang efektif seharusnya mampu untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan bermakna, interaktif, dan bermakna bagi peserta didik. Hal ini dapat meminimalkan risiko gangguan mental akibat tekanan selama proses belajar.

Pendidikan kesehatan mental dan dukungan sosial memiliki peran yang sangat penting bagi pelajar karena dapat membantu mereka dalam menghadapi tantangan emosional, sosial, dan akademik yang dialami selama masa pendidikan. Pendidikan kesehatan mental dapat membantu pelajar untuk memahami dan mengelola emosi, stres, dan tekanan. Dengan adanya pendidikan kesehatan mental, pelajar dapat mengurangi stigma mengenai masalah mental dan menjadi lebih sadar akan pentingnya perawatan mental yang baik. Keterampilan penyesuaian yang diajarkan juga dapat membantu pelajar menghadapi tantangan dan menjaga kesehatan mental. Dukungan sosial sangat dibutuhkan pelajar, dan hanya dapat diperoleh melalui relasi yang dimiliki dengan teman, keluarga, maupun komunitas. Dengan banyaknya dukungan sosial yang diperoleh pelajar, dukungan tersebut akan berperan penting bagi mental mereka untuk mengurangi rasa kesepian dan mengurangi stres. 

Sumber Referensi

Atmaranti, R. 2023. Pembebasan Pendidikan yang Membelenggu pada Pendidikan Abad 21. National Conference for Ummah (NCU), 1(1): 213. Diperoleh 9 Januari 2025, dari https://conferences.unusa.ac.id/index.php/NCU2020/article/view/1153

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun