Kalau berbicara tentang ekspektasi pasti yang ada dipikiran kita adalah sebuah impian, harapan yang ingin dicapai. Sedangkan jika kita mendengar kata realita yang ada dibenak kita adalah sebuah kenyataan, entah itu kenyataan yang baik ataupun kenyataan yang buruk. Â Kita pasti sangat senang jika ekspektasi dan realita yang ada berjalan dengan sesuai yang kita inginkan. Namun, bagaimana jika segala usaha keras yang kita lakukan demi menggapai impian bertolak belakang dengan realita yang ada? pasti kita sangat kecewa ataupun sedih. Ada orang-orang yang dapat menerima keadaan ini dengan lapang dada tetapi ada juga orang-orang yang tidak bisa menerima keadaan ini dengan sikap yang cukup baik dan juga merasa dirinya gagal.Â
Kita seharusnya dapat menyikapi keadaan ini dengan sikap yang dewasa. Karena kegagalan itu bukanlah akhir kehidupan, kegagalan itu cuma sementara. kalau kita berusaha lebih keras lagi pasti kegagalan itu dapat berubah menjadi keberhasilan. keberhasilan itu tidak berjalan secara instan oleh karena itu kita harus sabar dan bekerja keras untuk mendapatkannya.
kegagalan juga dapat dijadikan sebuah pelajaran. mungkin saja usaha keras yang kita lakukan masih kurang atau mungkin dalam menjalani hal yang ingin kita gapai kita melakukannya dengan setengah-setengah. Karena kegagalan yang terjadi, kita bisa belajar untuk mendorong diri kita untuk mengejar impian kita dengan sungguh-sungguh dan juga kita bisa mengintropeksi diri kita lagi.
dan yang terakhir adalah kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan atas segala hal yang terjadi, termasuk dengan kegagalan kita. Mungkin Dia sudah merencanakan yang lebih baik dari pada yang kita pikirkan. Jadi kejarlah cita-cita kalian, jangan takut gagal, dan tetap bersyukur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H