Cinderella berhasil memikat jutaan orang selama berabad-abad. Film animasi berjudul Cinderella ini pertama kali rilis pada tanggal 15 Februari 1950 di Boston, Amerika. Film ini diproduksi oleh Walt Disney dan disutradarai oleh tiga orang, Clyde Geronimi, Hamilton Luske, dan Wilfred Jackson. Film ini diambil dari sebuah dongeng karya Charles Perrault pada tahun 1697. Film ini merupakan hasil Disney Princess terpopuler kedua setelah Snow White.
Cinderella tayang dalam tiga sekuel, Cinderella II : Dreams Come True (2002), dan Cinderella III: A Twist in Time (2006). Film ini menjadi film USA terbaik sepanjang masa hingga meraih penghargaan bergengsi Academy Award USA dengan meraih skor kontemporer 97 persen.
Cinderella (1950) menceritakan sebuah kisah seorang gadis yang tinggal bersama ibu tirinya dan kedua saudari tirinya. Ibu dan kakak tiri Cinderella memanfaatkan Cinderella dalam melakukan berbagai hal, terlebih pekerjaan rumah. Lalu muncul sebuah sayembara dari kerajaan bahwa pangeran sedang mencari pasangan hidupnya. Ibu tiri dann saudarinya pergi ke pesta tersebut meninggalkan Cinderella sendirian untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Pangeran akan menikahi orang yang cocok dengan sepatu kaca tersebut. Lalu ia memerintahkan pengawalnya untuk mencari seorang dengan ukuran sepatu tersebut. Akhirnya Cinderella datang ke pesta dansa pangeran tersebut dan merekapun menikah dengan bahagia.
Seiring berkembangnya teknologi, film Cinderella kembali dibuat dalam versi live action yang rilis pada 13 Maret 2015 dan disutradarai oleh Kenneth Branagh. Meskipun keduanya mengadaptasi dongeng yang sama, terdapat perbedaan yang mencerminkan adanya perubahan zaman dalam perkembangan sinema.
Cinderella (2015) menceritakan sebuah kisah tentang sebuah anak perempuan bernama Ella yang hidup bersama ayah dan ibunya. Tidak lama setelah itu, ibunya meninggal dunia dan sang ayah menikah dengan seorang wanita, Lady Tremaine.
Ella mempunyai dua saudari tiri, Drisella dan Anastasia. Seiring berjalannya waktu, kedua saudari tersebut bersikap jahat kepada Ella. Ia melarikan diri ke hutan karena tak kuasa akan perlakuan saudarinya.
Di tengah hutan, Ella bertemu dengan seorang pangeran yang menyamar menjadi orang biasa bernama Kit. Ella dan Kit jatuh cinta pada pandangan yang pertama.
Pesan moral melalui adaptasi film tersebut bahwa kita belajar untuk tidak mengambil hak orang lain dan senantiasa bersabar akan keadaan yang terjadi.
Cinderella (1950) berfokus pada alur cerita tentang sihir dan keajaiban pada sebuah sepatu kaca dan cinta sejati. Sedangkan, Cinderella (2015) menonjolkan karakter yang lebih dalam. Kita diajak untuk melihat perjuangan Cinderella dalam menghadapi ketidakadilan hingga ia menemukan kekuatan dalam dirinya.
Selain itu, terdapat perbedaan lainnya antara Cinderella (1950) dengan Cinderella (2015) yang terletak pada gaya visual. Cinderella (1950) tayang dalam bentuk animasi dan disajikan dengan warna-warna cerah, sedangkan Cinderella (2015) tayang dalam bentuk live action dengan sinematografi yang lebih modern. Disney ketagihan mengangkat film live action dari dongeng klasiknya yang tak kalah populer.
Sebagai film hasil adaptasi, Cinderella (2015) berhasil meraup pemasukan sebesar 70,1 juta dolar AS pada minggu pertama penjualan tiket di bioskop. Film ini mendapat ulasan positif dari berbagai khalayak, sehingga dapat dikatakan bahwa film tersebut berhasil. Disney