Wadah Peer Educator: Forpis Kab. Tegal Dedikasikan Inspirator

Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan wadah penggerak kegiatan kemanusiaan. Sebagai salah satu kontributor di bidang kemanusiaan PMI menyasar di kalangan remaja, hal ini dibuktikan dengan adanya peer educator. Peer educator merupakan pendidik sebaya yang memberikan pendidikan kesehatan dasar dan turut serta mensosialisasikan edukasi kepada teman sebayanya. Bentuk peer educator dalam institusi sekolah yaitu Palang Merah Remaja (PMR). Sebagai peer educator di lingkungan sekolah, PMR memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk pribadi yang peduli, berempati, dan memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan. Hal ini dilakukan untuk melakukan pendekatan strategis dengan melaksanakan kegiatan pelatihan pertolongan pertama, edukasi kesehatan reproduksi, sosialisasi tentang donor darah, kampanye hidup sehat, dan partisipasi dalam kegiatan kemanusiaan.

PMI tidak hanya berkontribusi pada masing-masing unit sekolah, tetapi juga menyediakan wadah kolaborasi antarunit melalui forum yang menghubungkan anggota PMR dari berbagai unit di suatu wilayah. Salah satu wadah tersebut adalah Forum Remaja Palang Merah Indonesia (Forpis), sebuah organisasi yang terdiri dari remaja dan berfokus pada kegiatan kemanusiaan untuk mendukung pengembangan PMR di unit mereka masing-masing. Kegiatan Forpis berpaku pada Tri Bakti PMR yaitu; (1) Meningkatkan keterampilan hidup sehat (2) Berkarya dan berbakti di masyarakat (3) Mempererat persahabatan nasional dan internasional. Forpis didirikan pada Agustus 2007 oleh PMI Pusat yang terbagi menjadi Forpis Nasional, Forpis Provinsi, dan Forpis Kabupaten/Kota

Sebagai contoh ialah Forpis Kab. Tegal yang berpusat di Markas PMI Kab. Tegal, Slawi. Dalam upaya meningkatkan keterampilan hidup sehat atau Tri Bakti pertama, Forpis Kab. Tegal mulai bergerak dengan melangsungkan program kerja ASRI MULA (Aksi Edukasi PMR Tingkat Mula) yang bertempat di SDN 01 Tembok Banjaran. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan edukasi kepada siswa/i tentang pentingnya mencuci tangan dengan benar demi menjaga kesehatan.

Dok. pribadi

Proses edukasi mencakup penjelasan langkah-langkah mencuci tangan yang sesuai standar, yaitu:

1. Membasahi tangan dengan air bersih.

2. Menggunakan sabun dan menggosok telapak tangan serta punggung tangan.

3. Membersihkan sela-sela jari dan mengunci tangan untuk membersihkan ujung kuku.

4. Menguncupkan jari untuk memastikan ujung kuku bersih.

5. Membilas tangan dengan air bersih hingga bersih total.

Edukasi ini juga menekankan pentingnya mencuci tangan pada momen-momen tertentu, seperti sebelum makan, setelah bermain, atau setelah memegang uang.

Sebagai pelengkap, kegiatan ini dilengkapi dengan aktivitas menarik, seperti:

• Mewarnai gambar seseorang yang sedang mencuci tangan untuk meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa/i.
• Eksperimen sederhana menggunakan sabun cuci tangan untuk memisahkan butiran merica di air. Eksperimen ini bertujuan menunjukkan secara visual bagaimana sabun dapat mengusir "kuman" (diwakili oleh merica), sehingga siswa/i memahami fungsi sabun dalam mencuci tangan.

Harapan dari kegiatan ini, terutama oleh Forpis Kab. Tegal, adalah menciptakan generasi siswa/i yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan tangan sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

Melalui penerapan Tri Bakti pertama, Forpis Kab. Tegal berhasil mendorong antusiasme masyarakat dengan melahirkan inspirator-inspirator yang bertujuan meningkatkan keterampilan hidup sehat. Salah satu bentuk edukasi tersebut diberikan kepada siswa/i SDN 01 Tembok Banjaran. Ke depannya, Forpis Kab. Tegal berencana mengadakan lebih banyak kegiatan dan program kerja yang berhubungan dengan pelaksanaan Tri Bakti berikutnya.