Mohon tunggu...
Kezia Priskila
Kezia Priskila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya seorang pelajar

Saya seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelapa Pandan Wangi Makin Populer di Indonesia

15 Juli 2021   17:07 Diperbarui: 15 Juli 2021   19:18 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kementerian Pertanian menetapkan  Jasman Silitonga asal Sumatera Utara sebagai produsen benih unggul kelapa pandan wangi. Kementan melalui Ditjen Perkebunan membutuhkan peroses pengamatan selama 4 tahun, sejak 2014 sebelum menetapkannya. Selama waktu itu, Jasman harus berjuang dengan terus mempelajari metode-metode baru dan mengikuti informasi terbaru mengenai perkelapaan.  

Jasman mengatakan telah mendistribusikan sekitar 70 ribu benih ke seluruh Indonesia sejak tahun 2018 hingga 2021 ini. Dalam setahun, kebun kelapa miliknya seluas 13 ha, mampu memproduksi kelapa pandan wangi sebanyak 22 ribu butir per hektare. 

Dia mengutarakan telah mulai berkebun kelapa pandan wangi ini sejak tahun 2001 lalu dan ia melakukan penanaman secara tradsional biasa. Hal itu karena dia saat itu belum mengetahui metode-metode terbaru untuk penanaman kelapa jenis ini. Baru pada tahun 2014, setelah Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma) melakukan pembinaan kepadanya, ia mendapatkan pelajaran mengenai cara penanaman kelapa pandan wangi ini, mulai cara penyemaian, penanaman, penyeleksian bibit, serta proses mengedarkan dalam bentuk benih dan butiran. 

Di masa pandemi ini, Jasman mengaku harus tetap menjaga produksi agar tetap berjalan dengan baik dan terjaga kualitasnya. Karenanya, dia harus melakukan seleksi ketat. Untuk pohon yang kurang produktif, kurang wangi, kurang secara fisik, dan secara genetik kurang membawa rasa pandannya akan ditebang. "Itu dilakukan untuk tetap menjaga kualitas kelapa kita," ujarnya.

Kerja keras Jasman untuk tetap menjaga kelangsungan kebun kelapanya ini telah membuka lapangan kerja juga bagi warga sekitar. 

Tapi, kata Jasman, untuk meningkatkan produksinya ia memerlukan penambahan lahan. Tapi, saat ini ia mengalami kendala administrasi dengan pemkab terkait ijin kelola lahan baru. Untuk itu, ia meminta dukungan pemerintah untuk bisa mengeluarkan ijin kelola lahan baru itu. 

Selain itu, ia juga membutuhkan alat pengelola limbah kebun. "Kita butuh mesin pencacah pelepah untuk menghindari bersarangnya hama di sana yang bisa mempengaruhi kualitas produksi dan produkstivitas kebun. Hasil cacahan pelepah itu juga bisa kita gunakan sebagai pupuk alami," tukas Jasman.

Dia juga sangat menyayangkan beredarnya kelapa pandan wangi palsu di pasaran. Menurutnya, hal itu bisa mencoreng kualitas asli kelapa pandan wangi yang bisa menurunkan daya jualnya. Dia mengungkapkan kelapa pandan wangi palsu itu biasanya dibuat dengan cara mencelupkan kelapa yang sudah dikupas ke biang aroma pandan. Karenanya, dia memberitahu masyarakat bagaimana untuk membedakan kelapa pandan wangi yang asli dan palsu. "Kelapa yang asli itu jika daunnya dibakar akan mengeluarkan aroma pandan. Bisa juga dari akarnya, jika dipijat akan langsung tercium aroma pandan," katanya.

Jasman berharap kelapa pandan wangi ini bisa menjadi icon Sumatera Utara. Menurutnya, benih kelapa pandan wangi Sumatera Utara ini sudah ditanam juga oleh masyarakat di Papua Barat. "Semoga kelapa ini juga bisa berkembang ke seluruh daerah di Indonesia," tukasnya.

Di masa pandemi ini, Jasma juga selalu mengarahkan kepada anggotanya untuk tetap melakukan prokes saat bekerja. "Kita selalu melaksanakan protokol kesehatan walau bekerja di kebun," katanya. (Sumber: Ditjenbun)   

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun