Mohon tunggu...
Kezia Maulida Gavril Kheiza
Kezia Maulida Gavril Kheiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kimia Sains UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya gemar membaca dan memiliki ketertarikan dibidang tulis menulis karya ilmiah. Saya sering membaca artikel mengenai topik yang sedang hangat dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Limbah Lindi: Ancaman Tersembunyi dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah

7 Mei 2024   09:16 Diperbarui: 7 Mei 2024   09:31 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstrak

Limbah lindi, atau leachate, merupakan cairan gelap yang dihasilkan dari dekomposisi bahan organik di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Limbah ini mengandung berbagai macam polutan berbahaya, termasuk logam berat, senyawa organik, dan mikroorganisme patogen. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah lindi dapat mencemari air tanah, sungai, dan ekosistem di sekitarnya. Artikel ini membahas tentang karakteristik, dampak lingkungan, dan metode pengelolaan limbah lindi.

Kata Kunci: Limbah lindi, TPA, pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah

Pendahuluan

Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah menjadi salah satu sumber pencemaran lingkungan yang signifikan. Salah satu polutan utama yang dihasilkan dari TPA adalah limbah lindi. Limbah lindi merupakan cairan gelap yang dihasilkan dari dekomposisi bahan organik di TPA. Limbah ini mengandung berbagai macam polutan berbahaya, termasuk logam berat, senyawa organik, dan mikroorganisme patogen.

Karakteristik Limbah Lindi

Komposisi limbah lindi bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis sampah, usia TPA, dan kondisi iklim. Secara umum, limbah lindi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Warna: Coklat tua atau hitam
  • Bau: Busuk dan menyengat
  • pH: Asam (pH < 6)
  • Konduktivitas: Tinggi
  • Kandungan polutan: Logam berat (merkuri, timbal, arsen), senyawa organik (fenol, hidrokarbon aromatik polisiklik), nitrogen amonia, nitrat, fosfat, klorida, dan mikroorganisme patogen (E. coli, Salmonella sp.).

Dampak Lingkungan Limbah Lindi

Limbah lindi dapat mencemari air tanah, sungai, dan ekosistem di sekitarnya. Berikut adalah beberapa dampak lingkungan dari limbah lindi:

  • Pencemaran air tanah: Limbah lindi yang meresap ke dalam tanah dapat mencemari air tanah dan menjadikannya tidak layak untuk dikonsumsi.
  • Pencemaran sungai: Limbah lindi yang mengalir ke sungai dapat mencemari air sungai dan membahayakan kehidupan biota air.
  • Keracunan: Logam berat dan senyawa organik dalam limbah lindi dapat beracun bagi manusia dan hewan.
  • Eutrofikasi: Nitrogen dan fosfor dalam limbah lindi dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu pertumbuhan berlebihan alga dan tanaman air yang dapat mencekik ekosistem air.
  • Penyebaran penyakit: Mikroorganisme patogen dalam limbah lindi dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.

Metode Pengelolaan Limbah Lindi

Pengelolaan limbah lindi yang efektif sangat penting untuk mencegah pencemaran lingkungan. Berikut adalah beberapa metode pengelolaan limbah lindi:

  • Pengumpulan: Limbah lindi dikumpulkan melalui sistem drainase di TPA dan dialirkan ke kolam penampungan.
  • Pengolahan: Limbah lindi diolah dengan berbagai metode, seperti sedimentasi, filtrasi, koagulasi-flokulasi, dan adsorpsi, untuk mengurangi kandungan polutan.
  • Pembuangan: Limbah lindi yang telah diolah dibuang ke badan air atau diincinerasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun