Mohon tunggu...
Suci Keyzi
Suci Keyzi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Menambah Berat Badan Bayi dengan ASI Ekslusif

1 Juni 2017   10:39 Diperbarui: 1 Juni 2017   11:05 46396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Normalnya bayi lahir dengan berat badan rata-rata 2,5 - 4,5 gram. Berat badan bayi biasanya menjadi tolak ukur kesehatan bayi. Berat badan bayi baru lahir dipengaruhi dari nutrisi yang diperoleh bayi pada saat di dalam kandungan. Setelah lahir bayi akan memperoleh asupan makanan, minuman dan nutrisi melalui ASI. Sebaiknya bayi yang baru lahir hingga berumur 6 bulan memperoleh ASI secara eksklusif agar perkembangan dan pertumbuhannya optimal. Jika berat badan bayi kurang maka orang tua dapat memberikan ASI secara Ekslusif kepada Bayi nya.

Bayi akan dilihat perkembangan pertumbuhannya melalui pemantauan berat badannya. Biasanya akan diberikan KMS atau Kartu Menuju Sehat untuk menyesuaikan pertambahan berat badannya sesuai dengan usia. Di dalam KMS terdapat grafik sebagai acuan yang menjadi panduan berat badan bayi. Jika grafik berat badan bayi berada di bawah grafik acuan maka dikatakan sebagain berat badan kurang. Dan berat badan kurang ini harus segera dinaikkan untuk memperoleh berat badan ideal.

Berat Badan Bayi

ASI merupakan asupan untuk bayi di kehidupan 6 bulan pertamanya. Bayi yang diberikan ASI eksklusif umumnya memiliki berat badan ideal. Kecuali jika bayi tersebut menderita suatu penyakit atau nutrisi ibu kurang. Jika ibu memperoleh nutrisi yang kurang dapat berdampak pada kualitas ASI. Kualitas ASI yang kurang ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berat badan bayi. Dan akibatnya berat badan bayi kurang dari berat badan ideal.

Secara normalnya perkembangan berat badan bayi sesuai dengan usianya adalah sebagai berikut :

  • Bayi berusia 0-3 bulan dengan tinggi badan 40,4-60 cm harus memiliki berat badan 2,7-5,7 kg.
  • Bayi berusia 4-6 bulan dengan tinggi badan 62,5-66,0 cm harus memiliki berat badan 5,0-7,4 kg.
  • Bayi berusia 7-9 bulan dengan tinggi badan 67,5-70,5 harus memiliki berat badan 8,0-8,9 kg.
  • Bayi berusia 10-12 bulan dengan tinggi badan 72-74,5 cm harus memiliki berat badan 9,3-9,9 kg.

Menambah Berat Badan pada Bayi

Cara menambah berat badan bayi sebenarnya sangat mudah yaitu memberikan ASI berkualitas dan lebih sering. Ibu harus memperhatikan asupan makanannnya. Makan makanan yang mengandung gizi tinggidan sering agar ASI dapat keluar lebih lancar, banyak serta berkualitas. Konsumsi banyak sayuran dan buah-buahan agar produksi ASI lancar. Pada saat menyusui sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsi makanan yang kurang sehat dan berpengawet.

Jika dibutuhkan ibu dapat mengkonsumsi suplemen yang dapat melancarkan produksi ASI. Misalnya suplemen daun katuk. Dapat juga melakukan pijat payudara sehingga produksi ASI lancar. Berikan ASI sesering mungkin kepada bayi untuk melancarkan ASI keluar. Menurut penelitian bayi yang sering diberikan ASI di malam hari lebih dapat menaikkan berat badannya lebih cepat. Cara menyusui juga harus tepat. Sesuaikan posisi yang paling nyaman untuk ibu dan bayinya pada saat menyusui sehingga bayi dapat lebih mudah menyusui.

Untuk membantu menaikkan berat badan bayi dapat melakukan pijat bayi agar peredaran darah bayi menjadi lancar. Bayi yang dirangsang dengan pijatan lembut akan membuat bayi menjadi lebih nyaman sehingga dapat menyerap ASI lebih baik. Dan secara otomatis berat badannya akan meningkat lebih cepat.

Bayi yang memiliki berat badan kurang harus dinaikkan agar memperoleh berat badan ideal. Cara menambah berat badan bayi ASI eksklusif tersebut dapat dicoba agar pertumbuhan bayi lebih optimal. ASI eksklusif merupakan makanan yang terbaik untuk bayi pada 6 bulan pertamanya. Berikan ASI yang berkualitas untuk menjamin pertumbuhan bayi lebih optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun