2. Dasar Persatuan Nasional
Dalam sejarah Indonesia, semboyan ini telah menjadi penopang utama dalam menghadapi berbagai ancaman perpecahan. Contohnya adalah perlawanan terhadap kolonialisme yang berhasil menyatukan rakyat Indonesia meski berasal dari latar belakang yang berbeda.
3. Landasan Pembangunan yang Inklusif
Semangat Bhinneka Tunggal Ika mendorong pemerintah dan masyarakat untuk membangun negara dengan prinsip keadilan sosial. Semua kelompok masyarakat, baik mayoritas maupun minoritas, harus diberi ruang untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Tantangan dalam Mengamalkan Bhinneka Tunggal Ika
Meski menjadi semboyan yang luhur, pelaksanaan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika tidak selalu berjalan mulus. Tantangan seperti intoleransi, diskriminasi, dan hoaks yang menyebar di media sosial dapat mengancam persatuan bangsa. Beberapa kasus konflik horizontal juga menjadi pengingat bahwa perbedaan dapat menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik.
Namun, tantangan ini harus dijawab dengan komitmen bersama untuk terus menghidupkan semangat toleransi dan saling menghargai. Pendidikan multikultural yang menanamkan nilai-nilai keberagaman sejak dini menjadi salah satu solusi penting untuk memastikan generasi mendatang memahami makna Bhinneka Tunggal Ika.
Cara membangun Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan Sehari-hari ;
- Meningkatkan Toleransi
Setiap individu harus belajar untuk menerima perbedaan sebagai hal yang wajar dan memperlakukan orang lain dengan hormat.
- Â Menghargai Keberagaman Budaya
Partisipasi dalam kegiatan budaya daerah, seperti festival seni atau tradisi lokal, dapat menjadi cara untuk mempererat hubungan antarsuku.
- Â Menghindari Polarisasi Sosial
Menggunakan media sosial dengan bijak dan menghindari menyebarkan konten yang berpotensi memecah belah adalah langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh semua orang.
- Â Memperkuat Dialog Antaragama