Mohon tunggu...
Keysha Chandrakanta
Keysha Chandrakanta Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiwa

seorang mahasiswi semester 3 yang berkuliah di Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Revolusi Hijau Pasar Keramat Mojokerto : Solusi Tanpa Plastik di Tengah Masyarakat

12 Januari 2025   16:20 Diperbarui: 12 Januari 2025   16:20 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Keramat Pacet, Mojokerto, Jawa Timur (Sumber: https://pacetadventure.com/pasar-keramat-pacet/)


Pasar Keramat di Kramatjetak, Dusun Pong Boto, Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai simbol perubahan yang luar biasa. Pasar ini tidak selalu berada dalam kondisi yang kini dapat kita nikmati, dan perjalanan panjang untuk menjadikannya pasar yang ramah lingkungan dimulai dari kondisi yang sangat berbeda. Sebelumnya, lokasi Pasar Keramat adalah tempat pembuangan sampah warga. Tempat ini penuh dengan limbah, menyebabkan lingkungan sekitar menjadi kumuh dan menjadi sarang nyamuk, yang tentu saja berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi warga setempat. Meskipun tanah tersebut merupakan pekarangan milik warga pribadi, namun kondisinya yang tidak terawat membuat kawasan itu tidak produktif.

Melihat potensi dan peluang untuk memanfaatkan lahan tersebut, Pak Budi dan teman-temannya memutuskan untuk berinovasi dengan mengubah lokasi yang semula terbengkalai itu menjadi sebuah pasar yang dapat meningkatkan perekonomian warga. Dengan semangat yang tinggi, mereka berusaha meyakinkan warga untuk bergabung dan melihat potensi perubahan tersebut. Meskipun banyak warga yang awalnya tidak percaya bahwa lokasi itu bisa menjadi sebuah pasar yang berkembang, upaya gigih Budi dan teman-temannya akhirnya membuahkan hasil. Pasar Keramat pun resmi dibuka. Awalnya lokasi ini adalah barongan (kebun bambu) penuh sampah. Pak Budi selaku Kepala Pasar Keramat bersama teman-teman menyakinkan warga agar lokasi ini dijadikan pasar. Banyak warga yang tidak percaya, tapi beliau dibantu banyak teman untuk membuka Pasar Keramat ini.

Pasar Keramat pertama kali dibuka dengan partisipasi 30 pedagang dari warga Kramatjetak. Kini, pasar ini telah berkembang pesat dan melibatkan hingga 100 pedagang. Tidak hanya pedagang, hampir 70 persen warga juga diberdayakan dalam berbagai peran, seperti penjaga parkir, petugas pasar, hingga pelayan penukaran uang. Pembagian area untuk kuliner makanan berat, jajanan, dan minuman tradisional menjadikan Pasar Keramat sebagai pusat ekonomi baru di desa ini. Salah satu makanan khas yang dijajakan adalah horok-horok, kuliner tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, menambah keunikan dan daya tarik pasar ini.

Seiring dengan perkembangannya, Pasar Keramat tidak hanya dikenal dengan keberagaman produk lokalnya, tetapi juga dengan komitmennya untuk mengurangi penggunaan plastik. Upaya ini dimulai dengan penggantian kantong plastik dengan tas ramah lingkungan dan bahan-bahan daur ulang lainnya. Inisiatif ini memberi dampak positif dalam mengurangi sampah plastik yang selama ini menjadi masalah di banyak pasar tradisional. 

Dalam perspektif penulis, upaya mengurangi penggunaan plastik di pasar ini merupakan langkah konkret untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan yang semakin memburuk. Penggunaan plastik sekali pakai telah terbukti menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan, terutama di tempat-tempat yang memiliki tingkat produksi sampah tinggi seperti pasar. Oleh karena itu, dengan mengganti kantong plastik dengan tas kain atau bahan daur ulang, Pasar Keramat menawarkan solusi sederhana namun efektif dalam mengurangi jejak karbon.

Selain itu, penerapan transaksi menggunakan koin gobog juga memberikan sentuhan lokal yang mendalam. Hal ini tidak hanya sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai media untuk memperkenalkan kepada generasi muda tentang sejarah dan budaya lokal. Dalam konteks pasar yang semakin terkomersialisasi, mengadopsi sistem tradisional ini sekaligus menjadi upaya untuk menjaga akar budaya sekaligus mendukung gerakan ramah lingkungan.

Pasar Keramat Mojokerto berpotensi menjadi pelopor inovasi ramah lingkungan untuk pasar tradisional di seluruh Indonesia. Inisiatif ini membuktikan bahwa meskipun pasar tradisional identik dengan pola lama, mereka masih dapat bertransformasi dan menghadirkan solusi inovatif yang ramah lingkungan tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya yang ada. Revolusi hijau yang dimulai dari pasar ini memberi contoh nyata bahwa perubahan kecil dalam praktik sehari-hari dapat memberi dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan.

Fakta lapangan menunjukkan bahwa masyarakat sekitar, terutama para pedagang dan pengunjung pasar, menyambut baik inisiatif ini. Beberapa pedagang menyebutkan bahwa penggunaan kantong ramah lingkungan, meskipun awalnya membutuhkan adaptasi, ternyata lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Tidak hanya membantu menjaga kebersihan pasar, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih dekat antara produsen dan konsumen dengan saling mendukung konsep keberlanjutan.

Keberhasilan Pasar Keramat ini dapat dijadikan model bagi pasar tradisional lainnya di Indonesia. Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, pasar ini dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mengurangi sampah plastik, meningkatkan ekonomi lokal, serta memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya lokal yang semakin tergerus oleh globalisasi. Revolusi hijau di Pasar Keramat Mojokerto bukan hanya tentang perubahan di pasar itu sendiri, tetapi juga merupakan wujud dari sebuah gerakan sosial yang mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan dan budaya.

Mari bersama-sama mendukung gerakan ramah lingkungan ini, mulai dari langkah kecil kita, seperti berbelanja di pasar yang bebas plastik, dan mengajak orang lain untuk ikut serta dalam perubahan positif. Pasar Keramat Mojokerto membuktikan bahwa perubahan itu dimulai dari diri kita sendiri, dan kita semua bisa menjadi bagian dari revolusi hijau yang lebih besar untuk masa depan bumi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun