UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah merupakan usaha produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha yang memenuhi kriteria tertentu. Di Indonesia, UMKM memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian karena jumlahnya yang besar dan kontribusinya yang signifikan terhadap pemberdayaan tenaga kerja dan produk domestik bruto (PDB). Sebagai penggerak utama perekonomian nasional, UMKM menyediakan lapangan kerja yang luas, mendukung pemerataan ekonomi, dan sering kali memanfaatkan sumber daya lokal. UMKM diakui sebagai komponen penting dalam sistem perekonomian global yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dalam mencapai goals ke-8 dari SDGs yaitu "Pekerjaan Yang Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi". Diantara 17 Goals dari SDGs, Goals ini memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif dan produktif serta pekerjaan yang layak untuk menyoroti pentingnya UMKM dalam memfasilitasi ketahanan ekonomi dan inovasi.
UMKM berperan penting dalam menghasilkan pendapatan nasional dengan menciptakan lapangan kerja dan memfasilitasi kewirausahaan di kalangan marginal. Fleksibilitas dan adaptabilitas UMKM esensial dalam menangani tantangan ekonomi lokal serta merespon permintaan pasar. Salah satu kontribusi utama UMKM dalam mencapai goals 8 ialah kapasitas mereka untuk menciptakan lapangan kerja. Menurut studi, UMKM bertanggung jawab atas terbukanya lapangan pekerjaan di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Dengan adanya UMKM, masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan, termasuk bagi kelompok rentan dan kaum muda. UMKM juga mendorong inovasi sesuai dengan kebutuhan lokal, memperkuat ekonomi daerah, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memberikan solusi untuk tantangan sosial-ekonomi seperti produk ramah lingkungan atau berbasis bahan baku lokal. Selain itu, UMKM berperan dalam ketahanan ekonomi melalui diversifikasi usaha yang dapat mengurangi resiko ketika terjadi goncangan ekonomi karena dampaknya tersebar pada berbagai jenis usaha.
Sebagian besar UMKM mulai mengintegritaskan bisnis berkelanjutan seperti dengan menggunakan energi terbarukan atau mengurangi limbah. Langkah ini dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing di tengah meningkatnya permintaan global akan produk berkelanjutan. UMKM juga berperan dalam mengurangi ketimpangan ekonomi dengan memberikan akses ekonomi bagi beberapa masyarakat di pedesaan atau di kawasan sepi penduduk. Namun UMKM masih menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan akses ke modal dan kredit, dukungan teknologi dan inovasi, serta keterlibatan dalam manajemen usaha.
Dalam konteks Hubungan Internasional, UMKM dapat memperluas akses pasar global melalui ekspor yang meningkatkan devisa negara. Produk-produk berkualitas tinggi dari UMKM seperti kerajinan tangan dan makanan olahan, seringkali mendapatkan pasar untuk di kirim ke luar negri sehingga meningkatkan pendapatan para pengusaha dan memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian global. Dukungan dari pemerintah dan lembaga internasional juga sangat penting untuk memperkuat kapasitas UMKM melalui program pelatihan, akses ke teknologi informasi dan pembiayaan yang terjangkau. Dengan memperluas bisnis ke luar negri, UMKM membantu mendiversifikasi sumber pendapatan negara yang sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu dan meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. Secara keseluruhan, UMKM di Indonesia merupakan pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mencapai SDGs ke-8. Upaya untuk mendukung dan memberdayakan UMKM harus terus dilakukan agar dapar berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H