Identitas nasional mengacu pada kebangsaan yang dimiliki seseorang. Sebagian besar identitas nasional diperoleh berdasarkan tempat lahir dan pendidikan keluarga.Â
Perkembangan lalu lintas di era globalisasi memungkinkan terjadinya dinamika identitas bangsa. Seseorang dapat memperoleh identitas nasionalnya melalui migrasi atau imigrasi internasional dan melalui proses asimilasi.Â
Identitas nasional adalah perbedaan antara menjadi warga negara satu negara dan menjadi warga negara lain. Identitas nasional adalah bagian dari identitas sosial yang menjadi ciri seorang individu dan menjadi bagian dari suatu kelompok masyarakat nasional sedemikian rupa sehingga memiliki ikatan yang kuat dengan tanah airnya.Â
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi sopan santun, saling menghargai dan suka bekerja sama. Hal ini tentunya menjadi kekuatan khas Indonesia sebagai bangsa dengan berbagai suku, suku, agama dan berbagai kelompok budaya lainnya.
Globalisasi adalah kekuatan unik yang tidak dapat dibendung, ia mendorong batas-batas negara, mengubah pemikiran dan perilaku yang mapan. Di satu sisi globalisasi memberikan dampak positif, namun globalisasi juga meninggalkan dampak negatif bagi pihak lain.Â
Melalui perubahan dalam bentuk kontak dan interaksi sosial yang lebih luas, ia menawarkan peluang pertumbuhan ekonomi dan tantangan bagi lembaga-lembaga tradisional dan praktik dan kebiasaan yang sudah ada sebelumnya.Â
Aspek masyarakat yang terkena dampaknya adalah memasak, menari, keramahan, keluarga, permainan, pemerintah, salam, lelucon, bahasa, hukum, obat-obatan, musik, kehamilan, bisnis, kunjungan, pendidikan, pembagian kerja, makanan tabu, pemakaman, hak milik, agama, pakaian dan perlengkapan.
Selain membawa kemakmuran bagi banyak pihak, globalisasi telah menyebabkan banyak orang kehilangan kompas moral, menjadi terpinggirkan, dikucilkan, dikucilkan dan tidak berdaya. Selain itu, pada akhirnya menyebabkan perubahan identitas.
Globalisasi membawa banyak dampak berupa perubahan positif dan negatif. Perubahan dan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan tren akibat globalisasi disertai dengan perubahan nilai, norma dan perilaku. Perubahan sikap dan perilaku ini lambat laun mengubah nilai dan norma masyarakat Indonesia yang menjadi ciri khas bangsa. Hal ini menyebabkan terkikisnya jati diri bangsa. Baik sebagai individu maupun sebagai bangsa Indonesia yang bersatu.
Kaum muda saat ini tidak terancam oleh globalisasi dalam kaitannya dengan identitas nasional mereka. Namun, ada kekhawatiran bahwa perubahan sikap dan perilaku akibat arus globalisasi dan budaya akan menggerogoti jati diri dan karakter bangsa yang selama ini dibanggakan.Â
Selain itu, ada perasaan pesimis bahwa bangsa Indonesia bisa bersaing dan bersaing dengan negara lain, namun ada juga yang merasa siap menghadapi segala tantangan globalisasi, termasuk bersaing di dunia internasional.