Mohon tunggu...
Keysa NabilaIndriani
Keysa NabilaIndriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hanya seorang mahasiswa yang sedang dikejar tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Antara Manfaat dan Ketergantungan: Generasi Z di Era Teknologi

2 Desember 2024   22:20 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:03 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bayangkan sebuah generasi yang tidak pernah mengenal dunia tanpa akses instan terhadap informasi, hiburan, dan interaksi sosial di ujung jari mereka. Inilah Generasi Z. Sering kali tumpang tindih dengan generasi Millenial dalam hal adopsi teknologi, Generasi Z mewakili individu yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Mereka adalah generasi asli digital pertama, yang tumbuh di masa ketika internet, telepon seluler, dan media sosial sudah tidak ada lagi. menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi ini telah mengubah cara Generasi Z berkomunikasi, belajar, dan mengekspresikan diri. Namun, selain manfaat kemudahan akses terhadap informasi dan kemampuan untuk terhubung dengan orang lain, teknologi ini juga menghadirkan tantangan yang signifikan, termasuk ketergantungan yang berlebihan, berkurangnya interaksi tatap muka, dan meningkatnya kerentanan terhadap mis informasi.

Anggota Generasi Z, atau Milenial, dibesarkan dengan menggunakan Internet. Mereka tidak dapat mengingat waktu sebelum adanya komputer. Mereka telah berselancar di Internet sejak mereka masih muda. Berbeda dengan generasi sebelumnya, Generasi Z tidak pernah mengenal dunia tanpa internet di mana segala informasi, hiburan, dan komunikasi dapat diakses dengan mudah. Internet tidak hanya sekedar wadah pembelajaran, namun juga berfungsi sebagai ruang sosial yang membentuk karakter, interaksi sosial, dan pendidikan. Mulai dari menggunakan mesin pencari, menyelesaikan tugas, hingga berpartisipasi dalam komunitas online, internet telah menjadi bagian integral dari kebiasaan dan gaya hidup Gen Z, menjadikannya fitur utama masa kecil mereka.

Sejak masa kanak-kanak, banyak generasi Z yang sudah dikenalkan dengan ponsel, seringkali oleh orang tuanya yang menggunakannya sebagai alat untuk menenangkan anak. Kebiasaan ini berkembang hingga dewasa, dimana ponsel menjadi perangkat yang tidak tergantikan dalam kehidupan mereka. Selain sebagai sumber hiburan, telepon seluler juga menjadi alat utama untuk berkomunikasi dan mengakses informasi. Namun ketergantungan ini menimbulkan dampak negatif, seperti berkurangnya keinginan untuk bersosialisasi secara langsung. Banyak dari mereka yang lebih nyaman berinteraksi melalui layar dibandingkan bertatap muka, sehingga pada akhirnya mempengaruhi kemampuan mereka dalam menjalin hubungan sosial di dunia nyata.

Kemajuan teknologi telepon seluler mendukung Generasi Z dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat serba guna dalam kehidupan mereka. Media sosial tidak hanya menjadi sarana berinteraksi, namun juga menjadi wadah untuk mencari informasi penting, seperti kompetisi, beasiswa, dan peluang pendidikan lainnya. Jika digunakan dengan bijak, media sosial memungkinkan Generasi Z membangun personal branding, menonjolkan kemampuan dan minat mereka di dunia digital. Namun di sisi lain, kemudahan akses informasi ini juga membawa risiko. Banyak generasi Z yang cenderung menerima informasi di media sosial tanpa memverifikasi kebenarannya, sehingga mereka lebih rentan terpengaruh oleh berita palsu atau hoax. Ketergantungan pada media sosial ini menciptakan tantangan baru dalam literasi digital yang perlu diatasi oleh Generasi Z agar dapat memanfaatkan potensi media sosial secara maksimal.

Generasi Z merupakan generasi yang tidak lepas dari pengaruh teknologi, antara lain internet, ponsel, dan media sosial. Ketiga elemen ini tidak hanya membentuk cara mereka mengakses informasi dan berkomunikasi tetapi juga berdampak signifikan pada gaya hidup dan hubungan sosial mereka. Teknologi menawarkan banyak manfaat, seperti memfasilitasi pembelajaran, memberikan peluang untuk membangun personal branding, dan memungkinkan konektivitas global. Namun, hal ini juga menghadirkan tantangan, termasuk ketergantungan, berkurangnya interaksi tatap muka, dan kerentanan terhadap mis informasi. Dengan menavigasi peluang dan tantangan ini secara bijak, Generasi Z dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk tumbuh dan sukses di era digital.

"Tulisan ini saya buat dalam rangka tugas sebagai mahasiswa Universitas Airlangga dengan mata kuliah Logika Pemikiran Kritis."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun