Dalam era globalisasi yang kian deras dimana teknologi dari waktu ke waktu semakin mudah digunakan yang mengubah berbagai aspek kehidupan, aspek pendidikan juga mengalami perubahan yang signifikan.Â
Dimana perubahan ini menyangkut nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Teknologi dan metode pengajaran baru terus berkembang guna mempermudah proses pembelajaran. Sayangnya, berbagai tantangan muncul dalam metode pengajaran baru yang diajarkan dalam mempertahankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.Â
Kearifan lokal dapat berupa nilai pengetahuan, nilai, dan praktik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kearifan lokal di aspek pendidikan sendiri mencakup ritual, seni, dan sistem nilai yang mengubah cara pandang masyarakat. Dalam aspek pendidikan penerapan kearifan lokal dalam kurikulum mampu memberikan pengajaran yang lebih kontekstual dan relevan untuk siswa, yang pada akhirnya memperkuat rasa keingintahuan lebih dalam dan kecintaan siswa terhadap budaya mereka sendiri.Â
Akan tetapi, globalisasi dimana teknologi semakin canggih dan mudah digunakan dari semua kalangan, terutama siswa, seringkali terlena terhadap kecanggihan yang diberikan. Pendidikan pun tak luput dari penggunaan teknologi dimana mempermudah kegiatan pembelajaran. Apalagi, aspek pendidikan pun dimana kurikulum sendiri menormalisasikan penggunaan teknologi yang digunakan sesering mungkin.Â
Meskipun penggunaan teknologi ini sangat bermanfaat dan mempermudah, tetapi terdapat dampak dimana kearifan lokal, nilai-nilai budaya luput dari eksistensi metode pengajaran itu sendiri. Oleh sebab itu, sangat penting untuk merancang suatu metode pembelajaran yang mampu mengintegrasikan keduanya, yaitu mengoptimalkan penggunaan teknologi sembari menerapkan elemen-elemen budaya lokal.Â
Selain itu, keterlibatan komunitas lokal dalam proses pendidikan menjadi langkah penting. Seperti melibatkan tokoh-tokoh penting dari berbagai budaya, pengrajin untuk melakukan kolaborasi dalam menerapkan kearifan lokal yang mampu mengenalkan budaya lokal dan mengubah perspektif siswa tentang bagaimana budaya lokal itu sendiri.Â
Di era globalisasi, mempertahankan eksistensi kearifan lokal memang merupakan langkah yang mudah tetapi terdapat tantangan. Dalam hal ini, kita tidak hanya mempertahankan eksistensi itu sendiri tetapi juga sembari mengenalkan, meneruskan budaya-budaya lokal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H