Mohon tunggu...
keyn dian ailsa
keyn dian ailsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

film

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film: Crazy Little Thing Called Love (2010)

24 September 2024   22:19 Diperbarui: 24 September 2024   22:20 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Review Film: Crazy Little Thing Called Love

"Crazy Little Thing Called Love" (2010) adalah film romantis Thailand yang menjadi salah satu karya ikonik dalam genre komedi romantis di Asia. Disutradarai oleh Puttipong Prakotjanaporn, film ini menawarkan kisah cinta yang manis dan penuh emosi, menggambarkan perjalanan seorang remaja yang berjuang untuk menemukan jati dirinya dan mengejar cinta pertamanya.

Cerita berfokus pada Nam, seorang gadis remaja yang diperankan oleh Baifern Pimchanok. Nam adalah sosok yang pemalu dan merasa tidak percaya diri dengan penampilannya. Dia jatuh cinta pada Shone, kakak kelasnya yang diperankan oleh Mario Maurer. Shone adalah sosok yang tampan, populer, dan selalu dikelilingi oleh teman-teman yang mengaguminya. Kontras antara karakter Nam yang canggung dan Shone yang karismatik menjadi inti dari konflik dalam film ini.

Film ini dimulai dengan pengenalan karakter Nam yang berjuang dengan rasa rendah diri. Dia sering kali merasa terpinggirkan, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sosialnya. Namun, seiring berjalannya cerita, Nam mendapatkan dukungan dari teman-temannya, yang memotivasi dan membantunya untuk memperbaiki penampilan dan kepercayaan dirinya. Proses transformasi Nam adalah bagian penting dari cerita, menggambarkan bagaimana dukungan teman dan usaha pribadi dapat mengubah seseorang.

Chemistry antara Nam dan Shone sangat kuat dan menjadi daya tarik utama film ini. Momen-momen manis antara keduanya, mulai dari pertemuan yang canggung hingga saat-saat penuh harapan, menciptakan ikatan emosional yang membuat penonton terbawa suasana. Meski plot film ini terkesan klise, yakni cerita cinta segitiga dan perubahan penampilan yang dramatis, penanganan karakter dan penampilan akting para pemeran membuatnya terasa segar dan menghibur.

Salah satu aspek yang menonjol dari film ini adalah penggunaan humor. Film ini berhasil menggabungkan momen-momen lucu dengan drama emosional, menciptakan keseimbangan yang menyenangkan. Keceriaan yang ditampilkan oleh para karakter, terutama melalui situasi-situasi menggemaskan, membuat penonton tertawa sambil tetap terhubung dengan perjalanan emosional Nam.

Visual film ini juga patut diacungi jempol. Sinematografi yang indah menangkap suasana sekolah dan kehidupan remaja dengan sangat baik. Setiap adegan terasa hidup, mulai dari suasana cerah di sekolah hingga momen-momen intim antara Nam dan Shone. Warna-warna cerah dan pencahayaan yang hangat menambah nuansa romantis yang sesuai dengan tema film.

Soundtrack dalam film ini juga berperan penting dalam membangun suasana. Lagu-lagu yang dipilih dengan cermat mengiringi setiap momen, menambah kedalaman emosi dan membawa penonton pada perjalanan yang dialami oleh Nam. Musik memiliki kemampuan untuk menyoroti perasaan yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata, dan film ini berhasil memanfaatkan kekuatan musik dengan baik.

Secara keseluruhan, "Crazy Little Thing Called Love" bukan hanya sekadar film cinta remaja biasa. Ini adalah kisah tentang penerimaan diri, keberanian, dan pentingnya mendukung satu sama lain dalam mencapai impian. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang cinta pertama dan bagaimana pengalaman tersebut membentuk kita menjadi siapa kita hari ini.

Bagi para penggemar film rom-com, "Crazy Little Thing Called Love" adalah pilihan yang sempurna. Dengan karakter yang relatable, alur cerita yang menghibur, dan pesan yang positif, film ini mampu menyentuh hati penonton dari berbagai kalangan. Meskipun sudah dirilis lebih dari satu dekade yang lalu, pesonanya tetap relevan dan memberikan pelajaran berharga tentang cinta dan kepercayaan diri.

Dengan demikian, "Crazy Little Thing Called Love" adalah film yang layak ditonton, terutama bagi mereka yang mencari kisah cinta yang sederhana namun bermakna. Film ini akan selalu diingat sebagai salah satu contoh terbaik dari sinema romantis Thailand yang berhasil menyentuh hati banyak orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun