Gizi buruk adalah kondisi ketika berat badan terlalu rendah bila dibandingkan dengan tinggi badannya. Biasanya kondisi Gizi buruk di alami oleh anak usia di bawah lima tahun (Balita). Dan gizi buruk masih banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia. Berdasarkan data WHO, ada sebanyak 13,6 juta anak yang mengalami gizi buruk. Sementara itu, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, ada 3,5%, atau sekitar 805.000 anak di Indonesia yang menderita gizi buruk atau severe wasting.Â
Penyebab terjadinya Gizi buruk yaitu Kemiskinan dan pendidikan orang tua. Kondisi Kemiskinan yang di alami oleh suatu keluarga di daerah-daerah Indonesia dapat menjadi faktor karena tidak sejahteranya kehidupan masyarakat yang di mana orang tua tidak mampu memberikan pangan bagi anak yang bernutrisi dan berkualitas baik. Selain itu tidak tau-nya atau mengerti-nya orang tua dalam Pentingnya pendidikan asupan gizi bagi anak-anak terutama seorang ibu. Orang tua terutama ibu harus acuh dan menganggap penting asupan gizi bagi anak, dan selalu memperhatikan kondisi kesehatan tubuh dari awal mengandung.Â
Penanganan gizi buruk di Indonesia yaitu dengan Pemberdayaan dan menyejahterakan masyarakat miskin terutama dalam sektor pertanian atau perkebunan, memberikan pendidikan akan pentingnya pola hidup sehat bagi orang tua dan juga penyuluhan peran ibu dalam mencegah gizi buruk pada anak.Â
Daftar pustakaÂ
[1] Wiko Saputra, Rahmah Hida Nurrizka (2012). Makara kesehatan 16 (2), 95-101Â
[2] Zulkarnain Bastari, Moch Zainuddin, Nurliana Cipta Apsari (2016). Prosiding KS 2 (3)Â
[3] dr. Pittara (2022). Gizi buruk, Alodokter.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H