Wawasan Nusantara penting dan harus selalu dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan dinamika proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Wawasan Nusantara dapat dilihat sebagai ruh atau spirit kehidupan berbangsa yang secara alami mewarnai bahkan menentukan eksistensi dan kemajuan negara. Suatu negara yang antara lain ditandai dengan persatuan daerah dapat menciut atau musnah, tetapi dengan jiwa kebangsaan dan semangat kebangsaan yang tetap berkobar dengan daya juang yang tinggi, maka eksistensi bangsa tetap dapat diteruskan dan diakui oleh bangsa lain.
Visi kebangsaan merupakan harga mutlak yang harus dipenuhi, namun cara mewujudkannya berbeda-beda dari generasi ke generasi. Bagi Baby Boomers, nasionalisme jelas terlihat saat mereka berjuang mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, namun bagi Generasi Y dan Z sangat berbeda. Kita adalah generasi yang sangat dipengaruhi oleh teknologi informasi. Nasionalisme mereka merupakan cerminan jamak dari latar belakang situasi global.
Membangun pemahaman tentang kebangsaan Milenial dan Gen Z tentu merupakan hal lain. Kecerdasan pembuat kebijakan harus mampu membaca situasi yang berbeda jika ingin membangun visi nasional yang berkelanjutan. Bagi mereka, nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, demokratisasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia harus diperhatikan dalam kehidupan baru bernegara. Mereka adalah generasi penerus berwawasan global yang harus diterjemahkan dalam paket kebangsaan yang peka terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemuda adalah penerus cita-cita dan perjuangan bangsa, yang harus mampu berperan sebagai inisiator pembangunan nasional. Karena generasi muda adalah penghubung antara masa lalu dan masa depan. Tempatnya dalam sejarah adalah menafsirkan nilai-nilai sosial yang dicapai dan kemajuan sebagai warisan keberhasilan generasi sebelumnya.
 Setiap generasi memiliki kewajiban untuk menghadapi tantangan masa yang akan datang untuk melanjutkan perjuangannya bagi generasi berikutnya. Tugas generasi muda adalah mendapatkan praktik dan contoh orisinal yang dapat dievaluasi dan diuji secara konkrit oleh generasi muda.Â
Penerapan semangat kepeloporan patut dicontoh. Dan menjadi pionir adalah sifat alami anak muda segala usia yang tugasnya mencerdaskan masyarakat. Pengetahuannya memungkinkan dia untuk membuat pilihan yang tepat untuk meningkatkan prioritas operasional, meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab generasi selanjutnya, dan berfungsi sebagai pengawas dewan.
Perbedaan pemahaman pengetahuan nasional antar generasi menimbulkan model baru dalam berpikir dan bertindak secara turun-temurun. Setiap generasi menuntut sikap terhadap bangsa dan negara ini. Setiap generasi menganggap memiliki kemampuan untuk mengekspresikan pandangan kebangsaan setiap hari. Generasi Z berbeda dengan generasi lainnya.Â
Generasi ini ekspresif dan menggunakan media online sebagai dasar ekspresi diri mereka. Pasar konsumen potensiallah yang memiliki dampak besar pada keputusan untuk membeli atau tidak membeli sesuatu. Konsumen memang ada, namun generasi ini lebih pintar dalam menggunakan media digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H