Kami berenam diberi kesempatan mengajak siswa kelas 3B Bilingual untuk belajar tentang toleransi melalui seni. Para siswa tampak sangat antusias saat menyambut kedatangan kami. Bahkan sebelum kami masuk ke kelas, mereka sudah berbondong-bondong mengintip dari balik pintu.
  Awal acara kami mulai dengan perkenalan dan permainan tepuk tangan untuk ice breaking. Selanjutnya adalah sesi materi. Pada saat penyampaian materi, mereka membutuhkan contoh konkret yang mudah dipahami. Salah satu cara yang kami gunakan adalah membuat quiz materi serta memanggil dua anak ke depan agar siswa yang lain bisa dengan interaktif menjawab perbedaan di antara keduanya.
  Di akhir sesi materi, kami mengajak siswa untuk mewarnai bersama. Kami menyiapkan dua puluh delapan ilustrasi yang berbeda-beda, yang jika disatukan membentuk karakter yang bergandengan tangan. Para siswa sangat senang dan penasaran ketika menyadari bahwa karakter yang mereka warnai dapat berkesinambungan. Sosialisasi ini kami akhiri dengan sesi foto bersama dengan anak-anak.
  Kesimpulannya, seni dapat menjadi media yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai toleransi pada generasi sekarang. Dengan pendekatan yang kreatif dan interaktif, anak-anak dapat lebih mudah memahami konsep keberagaman dan pentingnya menghargai perbedaan. Upaya seperti ini harus terus dilakukan agar generasi mendatang tumbuh menjadi individu yang lebih inklusif dan bijak dalam menghadapi diversitas globalisasi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI