"Safe flight ya, kalo ada apa apa langsung hubungin aku, kalo udah nyampe juga hubungin aku ya" Jawabku yang dijawab anggukan darinya
"Papa pergi dulu ya Mahes, baik baik sama bunda, papa baru pulang besok kayanya" Ucapnya lagi sembari mencium kening anakku, Mahestri Putri Pradipta
"Iya, papa pulangnya juga cepat yaa, abis ini aku ulang tahun looh" Omel cerewet Mahes yang selalu aku dan Rayanka nanti nantikan dahulu
"Iya iya, nanti papa pulang bawain hadiah buat Mahes" Senyum manis Rayanka terpampang di mukanya, aku heran, bagaimana bisa suamiku se sempurna ini?
"Aku berangkat ya, Aku besok bakal pulang dengan selamat, namun kalau nanti takdir berkata sebaliknya, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri ya" Timpalnya lagi, kali ini sembari mencium keningku
"Iya, semoga kamu kembali dengan selamat, jangan lupa bismillah" Aku tak bisa memperkirakan takdir jadi aku selalu "mengiyakan" kata kata Rayan
"Aamiin, bismillah, dada Mahes" Ucapnya seraya berjalan menuju boarding gate, sejenak ia melambaikan tangannya, hingga akhirnya tak terlihat lagi batang hidungnya
...
3 jam berlalu, kini aku berada di kamarku sembari menidurkan Mahes, mataku tertuju kepada layar ponsel ku yang berisi chat terakhir ku dengan Rayanka, chat itu berisi foto dari Rayanka yang mengabari bahwa ia akan lepas landas
Tanpa aku sadari muncul voice note dari Rayan mengisi layar ponsel ku, tanganku langsung bergerak menyetel voice note itu, saat ku dengar suaranya sangat gemuruh, berisik, terdengar teriakan dan tangis, aku tak paham kenapa, batinku dipenuhi dengan suara voice note itu, pikiranku kalut saat itu, aku tak pahamÂ
Tak berselang lama di dalam voice note yang sama terdengar suara Rayanka mengisi voice note itu