Partai persahabatan melawan Kyrgyztan telah sama-sama kita ketahui hasilnya. Skor 4-0 terasa menggugah kembali semangat Timnas senior. Setelah hasil kurang menggembirakan lawan China (PPA), pesimisme menghantui sebagian pecinta bola. Tiga partai harus dimenangkang kalau mau berharap lolos. Dan itu tidak mudah...
Lini tengah yang menjadi sentral permainan tim, memerlukan sosok jendral lapangan. Minimnya kreator pada para gelandang, menjadikan menotonya penyelesaian. Saat ini hanya terdapat gelandang pekerja(Bustomi-Thofik) tanpa sosok play maker tulen. Pemain yang menjadi solusi ada pada diri Fano.
Stefano Lilipaly pemain yang berkemapuan komplit. Setidaknya mengacu standar kualitas Timnas saat ini. Dengan postur yang lumayan ( 178cm) ditunjang skil yang baik, permainanya sungguh menarik perhatian. Visi bermainya tajam dan mampu meliha t peluang kecil. Tembakanya akurat dan umpanya mantap. Pendek kata, ok!
Kehadiranya dilapangan tengah (lawan Philipina) sudah memberi bukti kualitasnya. Dua gol waktu itu andil Fano dalam debutnya membela merah putih. Kini, dengan ditempa liga di Belanda yang ketat (divisi 2) tentu makin berkembang permainanya.
Baik Timnas U 23 atau Timnas senior, sebetulnya sangat membutuhkan peran pemain ini. Masalah perijinan di klub (Almeria) menjadi pengganjal, mengingat jasanya sangat dibutuhkan mereka. Suatu saat nanti pemain terbaik dan (bibit yang mulai muncul) pelatih jempol merapat, akan membawa perubahan yang berarti bagi Timnas.
Selamat buat JFT dan pemain Timnas yang sukses menjaga asa penggilanya untuk lolos. Tugas selanjutnya jauh lebih berat. Raksasa kuning menunggu di kandangnya. Tetap optimis!...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H