Setiap siswa memiliki minat, bakat, dan kemampuan yang berbeda. Perbedaan tersebut merupakan sunnatullah dan tidak perlu dipertentangkan. Keberagaman tersebut merupakan suatu kekayaan yang tidak ternilai. Untuk mengembangkan kekayaan berupa minat, bakat, dan kemampuan yang ada pada disri setiap siswa tersebut dibutuhkan suatu konsep, modal, dan strategi dalam pembelajaran.Â
Pelaksana pendidikan diperlukan memiliki pemahaman yang komprehensip tentang hakikat minat (interest), bakat (talent), dan kemampuan (capability). Ketiganya memiliki hubungan yang sangat terkait satu sama lain, walaupun sebenarnya ketiganya memiliki makna masing-masing yang berbeda.Â
Dari website Psychology Mania, tertulis bahwa minat (interest) adalah (1) satu sikap yang berlangsung terus menerus yang menjadi pola perhatian seseorang sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya, (2) perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu berharga atau berarti bagi individu, (3) satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang menuntun tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu.Â
Sementara itu, bakat (talent) adalah kemampuan yang dimiliki seseorang sejak lahir. Kemampuan itu sendiri, adalah the ability to perform actions. Atau dalam kata lain, capability is the sum of capacity and ability. Â Seseorang bisa jadi memiliki minat terhadap sesuatu namun belum tentu sesuai dengan bakat dan kemampuannya.Â
Biasanya, seseorang akan sangat berminat terhadap suatu bidang tertentu (pelajaran) karena memang mereka mengerti betul akan kemampuan dan bakatnya terhadap bidang tersebut.
Untuk itulah, Satu sisi yang harus diikutkan dalam pembicaraan sebuah minat adalah bakat dan kemampuan. Jika seseorang memiliki sebuah minat terhadap satu bidang tertentu, sudah seharusnya untuk diberikan kesempatan mempelajarinya.Â
Tetapi jika kita berbicara sebuah sistem dan sistem tersebut memiliki banyak pendukung di dalamnya, sesungguhnya semuanya harus dikembalikan kepada seluruh pendukung sistem tersebut agar semua bisa berjalan seperti yang diinginkan.
Pembelajaran Yang Menyenangkan Berbasis Peminatan Minat siswa terhadap suatu pelajaran sekolah tidak bergantung pada materi pembelajaran, tetapi bergantung pada cara guru mengajar. Materi pelajaran yang sulit bisa menjadi menyenangkan apabila disampaikan oleh guru yang menyenangkan. Sebaliknya, materi pelajaran yang sebenarnya mudah bisa menjadi membosankan apabila disampaikan oleh guru yang tidak menyenangkan.Â
Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki metode-metode dan strategi khusus yang dapat membuat para siswa senang mengikuti kelasnya. Hakekat peminatan dalam pembelajaran kurikulum 2013 adalah fasilitasi bagi perkembangan peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga mencapai perkembangan optimum.Â
Proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. Bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab.Â
Model pembelajaran diharapkan dapat membantu mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan yang dimilikinya. Beberapa model pembelajaran yang menyenangkan bisa dilakukan dengan permainan (game).Â