Pada masa pergerakan nasional, lahirnya nasionalisme menjadi kekuatan pendorong yang kuat dalam menggalang semangat dan kesatuan suatu bangsa untuk melawan penjajahan serta mencapai kemerdekaan. Nasionalisme muncul sebagai respons terhadap dominasi politik, ekonomi, dan budaya yang dilakukan oleh kekuatan asing. Tokoh-tokoh pergerakan nasional, seperti pemikir, aktivis, dan pemimpin politik, memainkan peran kunci dalam mengilhami semangat nasionalisme dengan mengajukan gagasan tentang kebangsaan, hak-hak rakyat, dan pentingnya kemerdekaan bagi suatu bangsa. Dalam proses ini, terbentuklah kesadaran kolektif yang kuat akan kepentingan bersama untuk memperjuangkan hak-hak serta kebebasan dari penjajahan, menjadi landasan kokoh dalam lahirnya semangat nasionalisme pada masa pergerakan nasional.
       Hakikat nasionalisme mencakup rasa cinta, kesetiaan, dan identitas terhadap suatu bangsa. Ini bukan sekadar kesetiaan politik atau kepatuhan kepada pemerintah, melainkan juga rasa tanggung jawab terhadap keberlangsungan dan kesejahteraan bangsa. Nasionalisme mengakui warisan budaya, sejarah, dan nilai-nilai yang membentuk identitas suatu bangsa. Namun, ia juga mendorong kerja sama demi kepentingan bersama sambil menjaga integritas serta martabat bangsa.
       Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai entitas politik dan budaya yang beragam. Semangat nasionalisme muncul sebagai respons terhadap dominasi kolonial Belanda, menginspirasi semangat persatuan dalam perlawanan terhadap penjajahan. Peran nasionalisme menjadi sangat penting dalam membentuk kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Nasionalisme tidak hanya menjadi landasan moral, tetapi juga menjadi perekat utama dalam menyatukan keragaman yang ada.
       Gerakan nasionalis Indonesia, dipimpin oleh beberapa tokoh-tokoh yang mungkin tidak asing bagi kita. Tokoh-tokoh tersebut termasuk Soekarno, Mohammad Hatta, dan pejuang kemerdekaan lainnya. Mereka memainkan peran kunci dalam menggalang kesadaran akan identitas nasional yang bersama. Mereka menekankan urgensi persatuan dalam perlawanan terhadap penjajahan serta mempromosikan gagasan-gagasan nasionalisme, seperti Pancasila, sebagai landasan bersama bagi semua warga Indonesia.
       Tak hanya itu, media masa dan sastra pada masa itu juga berperan besar dalam menyebarkan semangat nasionalisme dan mendukung kesatuan bangsa. Gerakan politik, sosial, dan budaya dari berbagai daerah turut serta dalam memperkuat kesatuan nasional dengan menghadirkan kontribusi-kontribusi yang beragam dalam memperkuat kesadaran akan Indonesia sebagai satu kesatuan. Ketika Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945, semangat nasionalisme tetap menjadi kekuatan utama dalam menjaga kesatuan wilayah yang luas dengan keberagaman suku, agama, dan budaya. Proses ini tidak selalu lancar dan diwarnai dengan berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar, dan meski begitu, semangat nasionalisme yang telah tertanam kuat dalam kesadaran kolektif rakyat Indonesia menjadi perekat yang mengikat bangsa ini menjadi satu, meskipun dalam keragaman yang ada.
       Pada zaman sekarang, para pelajar seringkali lupa akan nilai-nilai nasionalisme dan persatuan / kesatuan Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa para pelajar bisa mengalami kesulitan dalam menghargai nilai-nilai nasionalisme dan rasa persatuan/kesatuan nasional. Pertama, arus globalisasi yang semakin kuat membawa masuk berbagai pengaruh budaya dan nilai-nilai dari luar. Hal ini dapat mengaburkan garis-garis batas identitas nasional karena eksposur yang luas terhadap budaya luar bisa membuat pemahaman terhadap budaya lokal dan nasional menjadi kabur.
       Kedua, pendidikan yang kurang memberikan penekanan pada sejarah dan nilai-nilai kebangsaan juga menjadi salah satu faktor. Kurikulum pendidikan yang terfokus pada materi akademis tanpa cukup ruang untuk memahami sejarah perjuangan bangsa dapat menghasilkan generasi muda yang kurang memiliki pemahaman yang kuat terhadap asal-usul dan nilai-nilai yang membentuk identitas nasional. Selain itu, perkembangan teknologi dan media sosial juga berperan dalam menghadirkan tantangan baru. Kemudahan akses informasi melalui media sosial bisa menciptakan ruang yang tidak terkendali bagi persebaran informasi yang tidak selalu akurat atau bahkan memperkuat perbedaan dan konflik di masyarakat.
       Polarisasi politik, perbedaan ideologi, dan adanya konflik sosial di masyarakat juga turut berperan dalam memperumit pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan. Pelajar sering kali terpapar pada pandangan yang berbeda-beda dan terjebak dalam polarisasi opini yang dapat mengaburkan pemahaman akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun negara. Penting untuk mengatasi tantangan ini dengan pendekatan holistik dalam pendidikan, yang melibatkan pembelajaran yang lebih mendalam mengenai sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan. Penguatan pendidikan karakter yang mencakup nilai-nilai nasionalisme juga sangat penting agar generasi muda bisa menginternalisasi makna dari persatuan dan kesatuan nasional sebagai bagian integral dari identitas dan kebangsaannya.
       Menghargai nilai-nilai nasionalisme dan rasa kesatuan Indonesia memiliki signifikansi yang besar dalam membangun identitas serta kesejahteraan bangsa. Nilai-nilai nasionalisme membantu memelihara persatuan dalam keragaman. Di Indonesia, dengan keberagaman suku, agama, dan budaya yang begitu kaya, kesadaran akan kebangsaan menjadi perekat yang mengikat untuk bersatu dalam perbedaan. Menghargai nasionalisme memperkuat solidaritas di antara warga negara Indonesia dari berbagai latar belakang.
       Nilai-nilai nasionalisme memperkokoh kedaulatan dan integritas bangsa, ketika rasa cinta terhadap bangsa tertanam kuat, masyarakat akan lebih termotivasi untuk menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan negara. Hal ini penting mengingat tantangan dari luar yang dapat mengancam kedaulatan negara. Penghormatan terhadap nilai-nilai nasionalisme dapat menjadi pondasi dalam memperkuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik. Kesatuan yang didasarkan pada kesadaran akan kebangsaan memungkinkan adanya kerja sama yang lebih baik dalam pembangunan, menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
       Menghargai nilai-nilai nasionalisme membentuk jati diri bangsa yang kuat. Ketika generasi muda memiliki pemahaman yang dalam akan nilai-nilai kebangsaan, hal ini menghasilkan identitas yang kokoh, membangun rasa hormat dan kepedulian terhadap sejarah serta perjuangan para pendahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan. Pentingnya menghargai nilai-nilai nasionalisme dan rasa kesatuan Indonesia adalah kunci dalam menjaga persatuan, kedaulatan, serta keberlanjutan pembangunan bangsa ini. Hal ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah atau lembaga pendidikan, tetapi juga tanggung jawab setiap individu dalam memelihara serta mengembangkan semangat kebangsaan yang kuat bagi masa depan Indonesia yang lebih baik.