Mohon tunggu...
Kevin Saputra
Kevin Saputra Mohon Tunggu... Administrasi - administrasi

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Ketahanan dan Diversifikasi Pangan Lokal Desa Sukamukti Kecamatan Waluran KKN-T UMMI Kelompok 15

14 September 2024   12:17 Diperbarui: 14 September 2024   12:21 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Sukamukti Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi (KKN-T UMMI Kelompok 15)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Muhammadiyah Sukabumi kelompok 15 melakukan kegiatan KKN-T ini selama 40 hari di Desa Sukamukti Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi, tema yang diangkat oleh teman-teman KKN-T Universitas Muhammadiyah Sukabumi di Kecamatan Waluran yaitu mengenai "Inovasi dan Edukasi Pengembangan Hanjeli dan Potensi Pangan Lokal di Kecamatan Waluran".  

Dalam Kegiatan KKN-T ini mahasiswa melakukan beberapa progran kerja baik skala primer maupun sekunder, yang dimana salah satu program yang dilakukan adalah mensosialisasikan tentang pengembangan hanjeli dan potensi pangan lokal kepada masyarakat yang berada di Desa Sukamukti Kecamatan Waluran.

Langkah awal yang dilakukan oleh teman-teman Mahasiswa KKN-T kelompok 15 melangsungkan kegiatan lokakarya awal pada tanggal 20 Agustus 2024 di aula kantor Desa Sukamukti, yang bertujuan untuk memberitahukan kegiatan selama KKN-T berlangsung di kepada masyarakat, sekaligus mensosialisasikan tentang ketahanan pangan lokal dan edukasi  pengembangan hanjeli. Sosialiasi yang dilakukan kepada masyarakat prihal ketahanan pangan dan diversifikasi pangan lokal yang ada di Kecamatan Waluran. 

Dalam sosialisasi ini, mahasiswa mengedukasi masyarakat terkait pentingnya diversifikasi pangan lokal guna terwujudnya ketahanan pangan lokal yang ada di Kecamatan Waluran, khususnya di Desa Sukamukti. Selain itu, mahasiswa juga mengedukasi masyarakat tentang fungsi pangan lokal dalam upaya pengganti nasi sebagai pangan utama, pada dasarnya pangan lokal seperti jagung, singkong, hanjeli, dan ubi jalar juga mempunyai khasiat yang tidak kalah dengan beras.

Selanjutnya, kegiatan sosialisasi tentang ketahanan dan diversifikasi pangan lokal dilakukan dengan cara berbaur dengan masyarakat sekitar atau secara non-formal. Kegiatan ini mendapatkan antusias baik dari kalangan masyarakat sekitar, potensi dari Desa Sukamukti terkait pangan lokal ada pada komoditas singkong yang memang dikenal kaya akan karbohidrat dan sangat berpotensi sebagai pengganti pangan selain dari beras. 

Namun, masyarakat di Desa Sukamukti mengatakan dengan banyaknya komoditas singkong tersebut, jarang untuk di konsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Dengan adanya sosialisasi diversifikasi pangan lokal ini bisa membantu masyarakat dalam mengetahui betapa pentingnya singkong, jagung, hanjeli, dan ubi jalar supaya menjadi makanan yang lebih variatif serta bergizi tinggi untuk dikonsumsi menjadi makanan pokok pengganti dari beras.

Seperti bagaimana sama penting nya pangan lokal selain daripada beras, mahasiswa KKN-T Kelompok 15 juga mengedukasi tentang pentingnya pengembangan pemasaran pangan lokal yang ada di Desa Sukamukti, dengan edukasi pengembangan pemasaran pangan lokal bisa membantu masyarakat dalam mata pencarian untuk kebutuhan bagi masyarakat itu sendiri. 

Selain itu, sosialisasi dan edukasi tentang ketahanan pangan lokal juga bisa membantu dalam peningakatan produksi dan konsumsi pangan lokal terhadap kelompok tani dan masyarakat serta melibatkan lembaga-lembaga pertanian agar dapat mempercepat penyebaran informasi tentang pemtingnya ketahanan dan diversifikasi pangan lokal seperti singkong, jagung, hanjeli, ubi jalar, dll.

''Edukasi mengenai diversifikasi pangan lokal dalam upaya ketahan pangan lokal sangat penting untuk masyarakat sekitar di Desa Sukamukti sendiri, apalagi dengan semakin banyaknya komoditas pangan lokal yang di tanam oleh masyarakat juga dapat membantu para petani dalam aspek penanaman dan pemasaran hasil dari panen beberapa komoditas pangan lokal tersebut''. ungkap Wahyu Aji Saputra selaku ketua KKN-T UMMI Kelompok 15.

 Kegiatan sosialisasi ini mendapat respon positif dari masyarakat Desa Sukamukti yang sangat antusias dengan proses belajar untuk pengambangan serta pengolahan pangan lokal yang baik untuk di konsumsi dan bernutrisi. Diharapkan juga dengan pengembangan pangan lokal ini bisa membantu para petani khusunya di Desa Sukamukti dan umumnya di Kecamatan Waluran untuk pemanfaatan pangan lokal seperti jagung, singkong, ubi jalar, dan hanjeli agar masyarakat tidak terlalu bergantung hanya pada komoditas beras atau padi. Kolaborasi antara teman-teman mahasiswa KKN-T Universitas Muhammadiyah Sukabumi kelompok 15 dengan Pemerintah Desa Sukamukti menunjukkan kepedulian tinggi  untuk memperkenalkan sekaligus mengajak kepada masyarakat untuk pemanfaatan pangan lokal yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun