Mohon tunggu...
Kevin Jone
Kevin Jone Mohon Tunggu... -

Anak sekolah,aktifis gereja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pengampunan

1 Agustus 2010   18:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku seorang janda yang berumur 63 tahun.

Aku hidup sebatang kara.
'tak ada suami dan anak ku semenjak para tentara itu membantai mereka.

Di mulai pada pagi hari yang indah,seperti biasa melakukan aktifitas seperti biasa.
Tiba-tiba datanglah beberapa tentara kulit putih datang menjemput anak dan suamiku saat itu.
Tanpa ada alasan yang jelas mereka memaksa suami dan anak ku masuk ke mobil mereka,aku berusaha menghalangi mereka,tetapi,gagal.
Aku hanya bisa menangis ketika melihat mereka di bawa.

Aku hanya berdoa kepada Tuhan agar membawa mereka cepat kembali.

Hari demi hari.

Aku hanya menunggu...

Ketika 2 tahun kemudian suamiku kembali.
Penuh memar,lebam,dan darah.
Dan aku bertanya,"ayah dimana anak kita." jawab suamiku "dia di bakar hidup-hidup tanpa alasan."
"apa!"betapa terkejutnya aku saat itu.
Aku menangis . Tak kuat menahan air mata ini.

Ketika 3 bulan di bawalah suamiku lagi bersama tentara kulit putih.
Aku mencoba menghalangi,tetapi suamiku mengatakan "lebih baik berdoa,aku akan baikl-baik saja"senyumnya yang sambil mengatakan hal itu.

Pada bulan Desember akhir tepatnya.

Tentara kulit putih itu datang kembali ke rumah ku.
Dia mengajak ku pergi ke suatu sungai.

Ketika sampai di sungai itu.

Aku melihat suamiku di pukuli,lalu dibasahi bensin saat itu.
Dengan kejam tentara itu membakar hidup-hidup suamiku,dan tertawa di depan ku.
Aku tak bisa berbuat apa-apa.hanya berdoa saja.
Lalu tiba sekelompok polisi datang .

Lalu permasalahan sampai ke meja hijau saat itu.

Ketika pembacaan sanksi hukuman saat itu jaksa bertanya.

"hukuman apa yang ingin ibu berikan untuk tentara ini ?"tanya seorang jaksa.

Aku berpikir dan merenung saat itu.

"baiklah,aku ingin para tentara ini datang ke rumah setiap 1bulan sekali." ujar ku saat itu.
"mengapa ibu tidak memberikan hukuman ?"tanya jaksa.

"aku sudah mengampuni mereka,kini aku sebatang kara,aku ingin memberikan pelukan cinta kepada siapa lagi,dulu aku memeluk hangat suami dan anak ku,kini tidak ada,maka sebagai gantinya mereka harus datang setiap 1 bulan sekali,untuk merasakan cinta dan kasih sayang." jawabku.

Aku berjalan saat itu memeluk salah satu dari mereka dan mengucap ka "aku mengampuni mu" sejenak orang itu menangis dan pingsan.
Yang lain hanya bisa menangis saat ku katakan "aku mengampuni mereka semua."

TAMAT

(follow twitter @kjonelawliet)
(fb : Kevin Jone)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun