Mohon tunggu...
Kevin Julianto
Kevin Julianto Mohon Tunggu... Administrasi - Writer. Banker. Announcer.

A Passion Worker.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jujur Aku Kecewa, Tokoh-Tokoh Panutan yang Berkampanye Hitam

7 Juni 2014   16:59 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:50 1903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang Pengadu Domba.

Seakan kehabisan amunisi, satu per satu jurus 'bencilah dia!' diluncurkan. Slogan-slogan sederhana, ungkapan ungkapan singkat tanpa makna, dari cara halus sampai terang-terangan, semua tertuju pada satu tujuan, 'bencilah dia!'

Ada sebuah pertanyaan, ada yang bisa bantu jawab? Karena pertanyaan ini adalah pertanyaan yang juga sama, pertanyaan milik jutaan bahkan ratusan warga Indonesia.

'Kalau Prabowo memang terbukti terlibat sebagai penculikan kasus 98, mengapa PDIP tahun 2009 mau menggandeng beliau dan menyatakan dia adalah sosok bersih, bersih dari isu 98?'

'Kalau Prabowo memang terbukti terlibat dalam kerusuhan 98, lalu mengapa ia ketika negara sangat kacau malah ditolak saat meminta bantuan pesawat Hercules pada Panglima TNI saat itu, dan akhirnya Prabowo mencarter pesawat sendiri?'

'Kalau Prabowo terlibat kasus HAM 98, mengapa saat negara chaos kerusuhan di Jakarta, Panglima TNI saat itu malah plesir ke Malang untuk menghadiri upacara yang bisa diwakilkan?'

'Kalau Prabowo terlibat kasus penembakan 98, lalu kenapa peluru kaliber yang digunakan adalah milik Polri? Satu-satunya yang memiliki garis komando dengan Polri hanyalah Panglima TNI!

'Kalau Prabowo memang terbukti terlibat dalam isu 98, apa bukti otentik secara hukum yang memutuskan secara sah Prabowo bersalah?'

Sebenarnya banyak orang yang sudah tahu!

Sebenarnya mereka, orang-orang PDIP juga sudah tahu!

Mereka tahu siapa dalang sebenarnya, yang kini justru jadi mitra koalisi mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun