Mohon tunggu...
Kevin Horasman Pangaribuan
Kevin Horasman Pangaribuan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan mahasiswa ilmu komunikasi dari Universitas Kristen Indonesia pada angkatan 2022. peminatan pada jurusan saya adalah Public relations atau Humas. walaupun saya merupakan peminatan dari PR atau humas, saya punya kegemaran dalam berbicara didepan publik dan suka menjadi host di beberapa acara serta ingin banyak belajar dalam dunia jurnalitik seperti menjadi presenter, menjadi kru dalam dunia tv dan lain lainnya. saya memiliki hobi membaca buku, mendengar lagu, dan menonton film dengan berbagai genre dan plot cerita yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Belajar Menangani Isu & Krisis Sebagai Public Relations (Metode Belajar Simulasi PR)

31 Mei 2024   09:14 Diperbarui: 31 Mei 2024   09:44 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo semuanya....

Pada semester 3 yang lalu, saya sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Di Universitas Kristen Indonesia diwajibkan untuk mengambil peminatan dan terdapat 2 peminatan yaitu peminatan Jurnalistik dan Public Relations atau Humas. Pada saat itu saya telah memutuskan untuk memilih peminatan Public Relations (PR) dikarenakan saya menyukai metode praktik PR dalam dunia pekerjaan dan memiliki perspektif kerja yang luas sehingga saya mengambil pilihan PR sebagai keputusan yang tepat dengan menjadikannya sebagai peminatan saya sampai lulus nantinya. 

Saat memasuki perkuliahaan semester 3, terdapat Mata Kuliah peminatan PR yang membuat saya tertarik untuk belajar dan aktif selama pembelajaran tersebut adalah Mata kuliah Manajemen Isu & Krisis yang diampu oleh Marshelia Gloria Narida S.s.,M.A selaku Dosen Tetap di Prodi Ilmu Komunikasi Dan dikenal sebagai Kak Marshel. Alasan saya menyukai pada mata kuliah ini adalah metode pembelajaran kak marshel yang tidak monoton seperti menggunakan metode quiz setelah penyampaian materi, menonton film yang berhubungan dengan matakuliah manajemen isu & Krisis agar mahasiswa tidak bosan dengan belajar kuliah pada umumnya. Kak Marshel Gloria Narida juga sering sekali bergaul dan mengobrol dengan mahasiswa yang membuat mahasiswa PR di Ilmu Komunikasi nyaman sat berbincang bincang dengan beliau. Selain dari metode Pembelajaran kak marshel kelas yang variatif dan tidak monoton, beliau terus memberikan pelatihan sikap sebagai seorang PR yang baik dari hal terkecil. contoh nya seperti pengumpulan tugas harus tepat waktu, berpikir kritis dan objektif, menegaskan mahasiswa untuk tidak terlambat datang kelas. Kak marshel juga satu satu nya dosen yang tidak mengadakan UTS dan UAS pada umumnya, tetapi lebih menggunakan penddeketan pemnberian tugas mingguan, keaktifan saat di kelas serta melakukan praktik secara langsung dan salah satu yang saya pernah mengikuti adalah praktik simulasi PR dalam menangani Isu dan Krisis pada mata kuliah Manajemen Isu & Krisis. 

Sebelumnya, Apa itu Manajemen Isu & Krisis? 

Manajemen isu dan krisis memiliki perbedaan nya masing-masing. manajemen isu berfokus untuk memantau atau mengindentifikasi suatu hal yang terjadi di dalam organisasi ataupun perusahaan yang memiliki dampak negatif maupun positif pada perusahaan untuk ditangani secara baik, apabila tidak dikelola dengan baik dan tepat dapat menciptakan efek buruk kepada perusahaan atau organisasi. Sedangkan manajemen krisis adalah suatu masalah yang terjadi secara tiba tiba atau mendadak yang menyebabkan efek buruk yang besar sehingga dapat mengancam kelangsungan reputasi atau citra yang sudah dibangun oleh perusahaan atau organisasi. singkatnya, manajemen isu mencegah adanya masalah atau dampak negatif, sedangkan manajemen krisis adalah masalah yang secara mendadak membawa dampak buruk perusahaan dan dapat menjatuhkan citra tersebut. namun akan tetapi isu yang terjadi bisa menjadi sebuah krisis apabila tidak ditangani dengan baik dan krisis pun bisa menjadi sebuah isu kembali apabila seorang PR dapat mengubah perspektif masyarakat sehingga dapat memulihkan citra atau branding perusahaan atau organisasi.

Dalam mata kuliah Manajemen Isu & Krisis pernah melakukan project akhir dengan menggunakan metode simulasi dalam membuat sebuah kelompok PR di perusahaan, organisasi maupun instansi seperti pemerintahan dan perguruan tinggi. Metode pembelajaran ini berfokus untuk membentuk sebuah kelompok besar dengan jumlah mahasiswa 7-10 orang dalam menangani isu atau krisis yang telah disepakati bersama sama sebelumnya. Kak Marshel membuat pendeketan ini bertujuan untuk membangun sikap diri mahasiswa PR untuk berpikir kritis, sigap dalam menangani masalah yang menjadi krisis besar, mampu berbicara didepan publik, dan dapat mengubah krisis menjadi peluang kesempatan untuk mengubah citra negatif menjadi positif. Hal ini pastinya menjadi insight baru bagi mahasiswa khususnya mahasiswa PR dapat merasakan ataupun melihat secara langsung bagaimana peran seorang PR melakukan tindakan yang cepat dalam menangani masalah yang membawa nama perusahaan atau organisasi.

Meskipun pada metode simulasi PR ini membuat saya bingung dalam mempelajari ini, akan tetapi dari metode ini menciptakan pengalaman yang pastinya berguna untuk pekerjaan kita nantinya dan dari simulasi ini membuat kita nantinya dapat menghadapi masalah atau krisis yang terjadi sehingga kita dapat terlatih serta tercipta karakter PR yang baik.

Saya mengucapkan Terima kasih kepada pihak pihak yang terlibat, karena adanya artikel ini saya dapat belajar menulis artoikel ini dengan baik dan menjelaskan pengalaman saya sebagai mahasiswa public relations atau Humas yang pernah mengikuti mata kuliah Manajemen isu dan krisis dengan banyaknya pengalaman pengalaman berharga. Terima kasih juga kepada Kak Marshelia Gloria Narida S.s.,M.A sebagai dosen tetap Ilmu Komunikasi Di Universitas Kristen Indonesia dan sebagai dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen Isu & Krisis yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk masa depan saya saat bekerja nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun