Mohon tunggu...
dr. Kevin A. Hendrawan
dr. Kevin A. Hendrawan Mohon Tunggu... Dokter - -

Memiliki concern dalam edukasi di bidang kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mata Merah, Bahayakah?

31 Juli 2020   06:00 Diperbarui: 31 Juli 2020   06:03 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebagian besar dari kita pernah mengalami Mata Merah, mungkin saking seringnya sampai dianggap lumrah dan bahkan disepelekan. Pertanyaannya, apakah ada bahaya dari mata merah?

Pada dasarnya, kemerahan pada bola mata memberikan gambaran bagi dokter untuk menegakkan diagnosis. Mata merah dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari penyakit yang ringan hingga berat dan mengancam penglihatan seseorang. Iritasi, infeksi, peningkatan tekanan bola mata yang mendadak, hingga respon imunologi berat dapat menyebabkan keluhan mata merah.

Penyebab mata merah tersering adalah konjungtivitis, yaitu infeksi pada lapisan depan bola mata yang dikenal sebagai konjungtiva. Konjungtivitis sendiri dapat disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun karena suatu reaksi alergi.

Masing-masing penyebab bisa memberikan gejala khas yang berbeda namun semuanya disertai dengan keluhan mata merah. Kelainan ini biasanya menyebabkan kemerahan pada kedua bola mata yang disertai keluarnya kotoran mata.

Meski awalnya tidak berbahaya, bila dibiarkan dapat menyebabkan infeksi pada lapisan lain dari bola mata dan mengganggu penglihatan. Infeksi pada lapisan-lapisan selain konjungtiva biasanya memberikan gejala tambahan seperti nyeri, silau, bahkan penurunan tajam penglihatan.

Penyebab mata merah lain yang cukup berbahaya adalah glaukoma akut yang disebabkan oleh peningkatkan tekanan bola mata. Kelainan ini biasanya diikuti penglihatan kabur dan rasa nyeri pada bola mata. Glaukoma akut yang tidak tertangani dengan baik dapat merusak saraf mata yang berakibat pada kebutaan permanen.

Pemberian obat tetes mata harus dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter. Seringkali masyarakat awam menggunakan tetes mata yang mengandung kortikosteroid untuk meringankan gejala mata merah.

Pada beberapa kasus, pemberian kortikosteroid dapat menghilangkan kemerahan pada mata dengan cepat, tetapi bukan berarti penyakitnya sembuh. Tidak tertutup kemungkinan pemberian tetes mata yang mengandung kortikosteroid ini justru memperparah perjalanan penyakitnya walaupun mata seakan terlihat “tenang”.

Apa yang dapat kita lakukan bila mengalami mata merah?

Untuk penanganan yang tepat dan akurat, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau dokter spesialis mata. Anda dapat memberikan tetes mata buatan (artificial tears) sebagai pertolongan pertama. Usahakan untuk tidak memberikan obat tetes mata tanpa petunjuk dokter. Sebaiknya tidak mengucek atau melakukan apapun pada bagian mata yang sedang sakit karena bisa memperparah kondisi.

Jaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang mata. Jangan berbagi penggunaan barang pribadi (misalnya handuk, bantal, guling, dsb.) karena dapat menjadi media penularan. Kenali tanda bahaya seperti kabur, nyeri, silau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun